Sapi Dijual Karena Sakit

Panik PMK, Harga Sapi Jelang Idul Adha di Lumajang Anjlok

lumajangsatu.com
Warga Lumajang merawat sapinya yang terjangkit PMK agar bisa sembuh

Lumajang - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terus meluas di Kabupaten Lumajang, membuat para peternak panik. Sehingga ada yang memutuskan menjual ternak mereka dengan harga murah.

Hingga saat ini, wabah PMK tingkat penyebaranya tampak makin tidak terbendung. Data terkahir Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Lumajang, wabah PMK telah menyebar parah di 10 Kecamatan dari 21 kecamatan yang ada. Panik dengan kondisi wabah PMK ini, sejumlah peternak terpaksa memilih untuk menjual ternak mereka yang sakit dengan konsekwensi harga murah.

Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim

Seperti yang dilakukan Sidik Warga Desa Tempeh Kidul Kecamatan Tempeh, terpaksa menjual satu dari tiga ternaknya yang terinfeksi PMK. "Saya punya sapi 3 ekor, sakit semua jadi yang satu sama bapak terpaksa dijual,” ujar Sidik Rabu, (15/6/2022).

Pilihan menjual ternak ini sengaja diambil karena takut sapi miliknya tiba- tiba mati seperti milik tetangganya. "Lakunya murah sekali, Sapi saya kalau sehat bisa laku Rp18 juta, tapi ini cuma laku Rp12 juta saja,” katanya.

Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang

Sementara itu, dalam beberapa hari terkahir upaya memutus mata rantai penyebaran wabah PMK ini, petugas terkait telah melakukan penyempotan cairan disinfektan. Serta pemberian obat seadanya sambil menunggu vaksin datang.

Disamping itu, para peternak juga melakukan berbagai  upaya diantaranya melakukan karantina ternak, pemberian ramuan  tradisional seperti kunyit, dan air kelapa muda dan dicampur dengan  telur. Itu saat ini dinilai cukup ampuh untuk menyembuhkan hewan ternak dari PMK.

Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024

Pemerintah Kabupaten Lumajag mencatat sebanyak 3.000 ekor sapi di kabupaten setempat terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Sebagian besar sapi yang terjangkit sudah dinyatakan sembuh.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru