Lumajang - Kejadian viral truck oleng dan penangkapan oknum sopir truk pengedar narkoba jadi sorotan masyarakat. H. Herman Afandi, tokok Muhammadiyah Klakah merasa prihatin dengan sejumlah kasus yang muncul belakangan ini.
Tentu saja, kasus truk oleng akan membahayakan pengguna jalan yang lain. Sedangkan oknum sopir truk pengedar sabu-sabu juga akan membahayakan generasi Lumajang dan juga membahayakan pengguna jalan yang lain jika digunakan sopir saat mengemudi.
Baca juga: Komisi B DPRD Lumajang Minta Perbaikan Jalan Desa Sesuai Standar Nasional
"Kita meminta kepada pihak kepolisian dan BNNK Lumajang rutin melakukan tes urine sopir truk," jelas Herman Afandi, Jum'at (24/02/2023).
Baca juga: Komisi B DPRD Lumajang Soroti Pembangunan Pasar Ikan dan Sistem Pemasaran
Memang tidak semua sopir truck menggunakan barang haram narkoba. Namun, langkah antisipatif harus dilakukan, jangan sampai oknum sopir nakal nantinya akan berimbas pada sopir-sopir yang baik, dimana mereka bekerja dengan halal untuk menafkahi keluarga.
"Kita harus menjaga sopir-sopir yang baik ini tidak terpenagruh dengan lingkungan yang menggunakan narkoba," terangnya.
Baca juga: Jaga Lumajang Tetap Rukun, Komisi D DPRD Perkuat Sinergi dengan FKUB
Herman juga meminta polisi dan BNNK memberikan perhatian khusus bagi sopir yang datang dari Madura. Sebab, dugaan peredaraan narkoba di Lumajang disuplai dari pulau Madura. "Daerah kami di Klakah ini sangat rawan dengan peredaran Narkoba, kita berharap polisi memberikan perhatian khusus," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi