Pasirian - Wisata legendaris Pantai Bambang benar-benar ditinggalkan pengunjungnya. Hal itu bisa terlihat pada libur lebaran 2023, kunjungan ke pantai Bambang sangat minim dan kalah jauh dengan pantai Watu Pecak yang sama-sama berada di Kecamatan Pasirian.
Pantai Bambang Berada di Desa Bago, sedangkan pantai Watu Pecak Berada di Desa Selok Awar Awar atau bisa disebut tetangga Desa. Dari pantauan pihak kepolisian dari Polsek Pasirian, hanya pantai Watu Pecak yang jumlah kunjungannya sangat membludak.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Dari data pengelola, pada tanggal hari Jum’at tanggal 28 April 2023, tercatat ada sekitar 3 ribu pengunjung. Pada tanggal 29 April, jumlah kunjungan melonjak dua kali lipat menjadi 6 ribu pengunjung. Sedangkan di hari Minggu tanggal 30 April, jumlah kunjungan lebih dari 7 ribu orang.
“Selama tiga hari terakhir pada Hari Raya ketupat, jumlah kunjungan di pantai Watu Pecak sangat membludak,” ujar AKP Agus Sugiharto, Kapolsek Pasirian, Senin (01/05/2023).
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Sedangkan di pantai Bambang, yang menjadi wisata legendaris dan andalan Lumajang sekitar 20 tahun lalu, pengunjungnya tak lebih dari 600 orang. Tak hanya Bambang, pantai Dampar yang juga pernah ramai pengunjung, pada lebaran 2023 juga sangat sepi pengunjung. Agus melihat di dua pantai tersebut tak ada pengelolanya, sehingga masyarakat lebih memilih ke Watu Pecak, karena ada pengelola dan juga banyak para pedagang dan juga warung ikan bakarnya.
“Di Bambang sudah tak ada pengelolanya, sehingga pengunjung lebih memilih ke Watu Pecak karena lebih banyak pedagang dan warung ikan bakar,” paparnya.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Sementara itu, Yuli Harismawati, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang menyatakan bahwa Pantai Bambang menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Dinas Pariwisata. Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak Desa dan juga Perhutani. Sebab, pantai di Lumajang rata-rata masuk dalam kawasan Perhutani.
“Ini menjadi PR bagi kami, kita akan melakukan koordinasi dengan pihak Desa dan juga Perhutani agar wisata-wisata yang sepi kembali dikelola dengan baik,” pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi