Lumajang - Wisata Ranu Pakis di Desa Ranupakis Kecamatan Klakah sempat viral dan banyak dikunjungi masyarakat. Viralnya wisata segitiga ranu di Lumajang Utara itu karena jalannya sudah mulus dan akhirnya banyak warga yang melintasinya. Namun, seiring berjalannya waktu, wisata yang viral tersebut, kini mulai sepi pengunjung.
Saat awal-awal viral, langsung bermunculan para pedagang di sepanjang jalan yang berlomba-lomba menjual aneka makanan dan minuman. Setelah puluhan warung berdiri, lambat laun masyarakat nampaknya warga mulai bosan dan tak lagi datang ke Ranu Pakis.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Pada Minggu (14/05/2023), terpantau tak lebih dari belasan masyarakat yang datang untuk bersantai di pinggir danau. Terlihat juga banyak warung-warung yang tidak buka, kemungkinan karena sepinya pengunjung, sehingga para pedagang memilih tidak membuka warungnya.
Salah seorang penjual kopi menyatakan, jika saat awal viral, dirinya buka seminggu penuh. Namun, saat ini hanya buka tiga hari saja, yakni mulai Jum’at, Sabtu dan Minggu. Sebab, di tiga hari tersebut masih ada saja warga yang datang, meskipun tidak seramai saat awal-awal viral.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
“Sudah tak seramai dulu mas, saya hanya buka tiga hari saja, selebihnya saya berjualan di rumah saja,” terang salah seorang penjual kopi.
Pedagang melihat warga yang datang satu dua kali mulai bosan, karena tak ada hal baru di Ranu Pakis. Hanya melihat pemandangan danau, tak ada atraksi lainnya. “Dulu mungkin penasaran melihat jalan yang mulus, namun setelah datang satu dan dua kali, kemudian sudah bosan,” terangnya.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Tak hanya itu, di media sosial juga masih banyak menyebutkan kenyamanan pengunjung kurang terjaga saat ke Ranu Pakis, karena masih ada oknum-oknum anak muda yang mengganggu pengunjung. Ada pula yang mengeluhkan pengunjung yang hendak ke Ranu Pakis lewat Tegalrandu atau dari arah utara, masih dikenakan tiket. Sedangkan jika dari arah selatan, tak ada portal penarikan tiket.(Yd/red)
Editor : Redaksi