Jaga Keberagaman dan Toleransi Beragama

SDN Wonocepokoayu 01 Lumajang Gelar Halal Bi Halal Lintas Iman

lumajangsatu.com
Kegiatan Halal bi Halal di SDN Wonocepokoayu 01 Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang

Senduro - Hidup berdampingan dengan damai meski berbeda agama menjadi hal penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu yang terus diajarkan sejak dini di SDN Wonocepokoayu 01 Desa Wonocepokoayu Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang.

Para siswa-siswi diajarkan untuk saling menghargai, hidup rukun dan saling membantu meskipun berbeda agama. Pasalnya, di SDN Wonocepokoayu 01 para siswa-siswinya ada yang beragama Hindu dan Islam. Meski berbeda agama, para siswa-siswi tidak merasa terganggu dan bisa hidup rukun berdampingan. Dalam kehidupan sehari-hari pun, warga Wonocepokoayu juga sudah terbiasa hidup berdampingan dalam keberagaman. Mereka saling bahu membahu dalam semua kegiatan sosial.

Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024

Isma Irawati, Kepala Sekolah SDN Wonocepokoayu 01 menyatakan, pada momentum Idul Fitri 1444 H, digelar halal bi halal lintas dengan tema “Indahnya Kebersamaan Dalam Keberagaman”. Acara dihadiri sekitar 350 undangan yang terdiri dari seluruh siswa dan wali murid, paguyuban , jajaran komite, kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama Islam dan Hindu, kepala sekolah Guslah 1 , ketua K3S, serta Korwil Dikbud kecamatan Senduro.

“Hidup toleransi dalam keberagaman menjadi penting dalam menjaga NKRI dan itu yang selalu kita ajarkan kepada anak didik kami,” ujar perempuan yang akrab disapa Iera itu, Kamis (18/05/2023).

Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan

Dari total 180 siswa-siswi SDN Wonocepokoayu 01, ada 121 muslim dan 59 beragama Hindu. Guru agama di SDN Wonocepokoayu juga ada dua, yakni guru agama Islam dan guru agama Hindu. Karena ada dua kultur yang berbeda, maka kegiatan digelar dengan kegiatan Islam dan Hindu. 

“Kita tampilkan bakat siswa siswi bentuk tari dan seni keagamaan diantaranya Hadrah Al-Banjari, tari Godril tari khas daerah Lumajangan dan juga tari ritual  keagamaan hindu,” terangnya.

Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Iera berharap kegiatan tersebut akan terus langgeng dalam menjaga toleransi beragama di Desa Wonocepokoayu dan Lumajang pada umumnya. Dirinya juga berterima kasih kepada semua orang tua siswa, tokoh masyarakat, pihak Desa yang turut mensukseskan kegiatan tersebut. “Semoga toleransi dalam keberagaman ini akan terus lestari,” pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru