Talk Show Bersama Mitra Kerja

DPRD Lumajang Berikan Perhatian Serius Atasi Masalah Stunting

lumajangsatu.com
Talk show DPRD bersama Dinas Kesehatan, Pengedalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lumajang dari Radio Gloria FM

Lumajang - Wakil Ketua DPRD Lumajang H. Akhmat ST melakukan talk show dengan mitra kerja Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Radio Gloria FM. Talk show membahas tentang upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan warga Lumajang.

Menurut politisi PPP itu, urusan program dan teori memang sudah bagus dalam upaya menurunkan angka stunting. Namun, pada wilayah prakteknya, ternyata masih banyak warga Lumajang yang enggan menimbangkan putra-putrinya ke Posyandu. Sehingga, banyak anak-anak yang kurang gizi luput dari pengawasan dan menjadikan Indek Pembangunan Manusia (IPM) Lumajang menjadi rendah.

Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim

“Banyak warga Lumajang khususnya wilayah utara yang enggan untuk menimbagkan putra-purinya, ini menjadi salah satu penyebab stunting tetap tinggi,” paparnya.

Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang

Kendala kedua adalah masih tingginya angka pernikahan dini di Kabupaten Lumajang. Saat ini, meski aturannya sudah ada tentang nikah dini, ternyata masih bisa dengan melakukan sidang dispensasi, sehingga meski minimal 19 tahun, tapi tetap saja banyak dibawah usia 19 tahun yang menikah karena sudah dapat dispensasi nikah melalui putusan Pengadilan Agama.

Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024

Sementara itu, Drg. Rina Dwi Astuti, M. Kes menyatakan stunting banyak penyebabnya, seperti pola asuh yang salah, kemiskinan dan bayi yang lahir dari ibu yang rentan. Seorang bayi yang lahir dari keluarga mampu juga bisa mengalami stunting jika pola asuhnya salah. “Kita berharap ibu-ibu yang punya bayi dan balita rutin memeriksakan buah hatinya ke posyandu untuk bisa ditimbang,” pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru