Kedungjajang - Sejumlah warga Tempeh Tengah mendatangi DPRD Lumajang untuk mengadukan soal dugaan kecurangan pelaksanaan tahapan Pilkades. Warga bersama bakal calon kepala desa yang tak lolos, ditemui oleh Komisi A DPRD Lumajang.
Saat pertemuan tersebut, Suwojo salah satu dari tiga bakal calon kades yang tak lolos menceritakan dugaan permainan uang untuk tidak meloloskan dirinya dan Noto. Sebab, dirinya pernah mendengar dari saudaranya, bahwa Camat Tempeh menelpon Sekda Lumajang berbicara tentang uang 150 juta rupiah.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Menurut Suwojo, salah satu calon kades menyediakan uang 150 juta, agar bisa menggugurkan dirinya dan Noto saat tahapan lanjutan yakni tes tulis. Setelah hasil tes tulis muncul, ternyata benar dirinya dan Noto tidak lolos.
“Berarti kan jitu yang mengatur ini,” jelas Suwojo saat bertemu dengan anggota Komisi A DPRD yang juga dihadiri panitia Pilkades dan Camat Tempeh, Rabu (06/09/2023).
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Sementara itu, Abdillah Irsyad Camat Tempeh menyatakan bahwa Suwojo salah paham tentang dirinya telepon kepada pak Sekda. Menurutnya, dirinya telepon kepada pak Sekda dalam rangka menyampaikan isu-isu yang berkembang di Desa Tempeh Tengah tentang perkembangan Pilkades.
Salah satunya isunya, yang kemudian dilaporkan kepada Sekda adalah beredar kabar bahwa salah satu bakal calon menyiapkan dana 150 juta agar bisa menjegal calon lain. Namun, kabar itu tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya dan hingga kini tak ada bukti yang menguatkan jika kabar itu benar.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
“Pak Suwojo salah paham, saya telepon pak Sekda dalam rangka ingin laporan soal isu-isu yang muncul soal Pilkades Tempeh Tengah, bukan dalam rangka melakukan lobi-lobi,” pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi