Lumajang - Para petani tembakau di Kabupaten Lumajang bisa tersenyum bahagia. Pasalnya, harga tembakau pada tahun 2024 naik daripada tahun 2023 lalu. Tembakau rajangan kering bisa tembus 60 ribu rupiah per kilogramnya. Sedangkan tembakau white burley bisa tembus 55 ribu per kilogramnya.
“Kalau dulu 2023 harga tembakau rajangan 45 ribu sekarang jadi 60 ribu per kilogramnya. Sedangkan tembakau white burley dulu 42 ribu sekarang tembus 55 ribu per kilogramnya. Satu hektar bisa menghasilkan 1,5 sampai 2 ton, tinggal dikalikan berapa hasilnya,” ujar Dwi Wahyono, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Lumajang, Senin (16/09/2024).
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Saat ini, musim kemarau panjang dan panas yang sangat terik sangat bagus untuk pengeringan tembakau. Namun, untuk tanaman tembakaunya harus ekstra perawatan dengan melakukan penyiraman berkala. Mulai tanam hingga petik atau tebang, biasanya hanya butuh tiga kali penyiraman, namun dengan panas seperti saat ini, butuh sampai enam kali penyiraman.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
“Jika tidak dilakukan penyiraman rutin, maka pohon tembakau menjadi kerdil dan kurang bagus” paparnya.
Ditanya soal bantuan dari Pemerintah lewat Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), Dwi menyebutkan bantuan pupuk sudah disalurkan. Namun, memang jumlahnya berkurang, karena alokasi bantuan juga berkurang. Bantuan lebih difokuskan pada petani yang menjalin kemitraan, karena lebih jelas nama petani dan luasan lahan tembakaunya.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Luasan lahan tembakau pada tahun 2024 meningkat. Pada tahun 2023, luas lahan petani tembakau di Lumajang sekitar 888 hektare dan tahun 2024 mencapai 1.220 hektare. “Semakin banyak petani yang menanam tembakau, karena harga tembakau cukup menjanjikan,” pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi