Lumajang - Sudah seminggu ini hujan turun di Gunung Lemongan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang. Gunung yang semula meranggas, kini mulai basah dan berkabut. Aroma tanah yang harum, menyeruak setiap kali tetes air membasahi tanah dan bebatuan di lerengnya yang terjal.
Puluhan relawan Laskar Hijau terlihat mulai mendaki, menggali lubang tanam, menaburkan pupuk dan menanam bibit-bibit bambu di setiap jengkal tanah yang tandus. Bagi Laskar Hijau, menanam di Gunung Lemongan sudah seperti ritual ibadah yang selalu dilakukan setiap musim hujan sejak tahun 2008. Dan sampai saat ini, para relawan Laskar Hijau masih istiqamah untuk merawat dan menjaga hutan lindung di Gunung Lemongan.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Musim hujan kali ini Laskar Hijau menargetkan menanam 5.000 bambu dan 5.000 pohon konservasi lainnya. Lokasi penanaman di lereng sisi selatan Gunung Lemongan di ketinggian sekitar 600 mdpl. Adapun jenis bambu yang akan ditanam adalah Bambu Petung (_Dendrocalamus Asper_) dan Bambu Jawa (_Gigantochloa Atter_).
Sebelum menanam, para relawan harus membersihkan dulu lokasi penanaman yang ditumbuhi banyak perdu dan ilalang. Selanjutnya membuat lubang tanam dan mengisinya dengan kompos. Setelah tahapan itu selesai, baru dilakukan penanaman. Proses ini diperkirakan akan selesai di bulan Desember hingga Februari.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Pendiri Laskar Hijau, A’ak Abdullah Al-Kudus, mengatakan bahwa pilihan menanam bambu ini adalah untuk menciptakan mata air baru di wilayah utara Lumajang yang selama ini sering mengalami krisis air, sekaligus sebagai upaya untuk memitigasi krisis iklim. “Bambu ini berfungsi untuk menciptakan mata air dan menyerap karbon di udara” kata A’ak, Jum'at (28/09/2024).
Sejak awal berdirinya, Laskar Hijau hanya memilih fokus pada upaya penyelamatan lingkungan melalui gerakan konservasi berbasis masyarakat. Untuk mewujudkan misinya tersebut, Laskar Hijau merangkul semua golongan untuk terlibat dalam gerakan ini tanpa sekat apapun. Oleh karena itu Laskar Hijau tidak mungkin terlibat dalam politik praktis. Maka mustahil Laskar Hijau akan berafiliasi dengan partai politik apapun atau terlibat untuk dukung mendukung calon kepala daerah tertentu.
Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang
A’ak menegaskan bahwa “Laskar Hijau tidak berpolitik praktis, politik kami adalah politik kebangsaan. Maka jika ada yang mengatasnamakan kami untuk mendukung calon tertentu, bisa dipastikan itu bukan kami," pungkasnya.(Red)
Editor : Redaksi