Lumajang - Pemerintah Kabupaten Lumajang terus melakukan perluasan lahan pertanian bawang merah untuk memenuhi kebutuhan lokal dan melakukan pengendalian harga. Pemerintah terus melakukan intervensi program, salah satunya dengan pemberian bantuan bantuan bibit bawang merah melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil tembakau (DBHCHT).
Dengan semakin bertambah luasan lahan pertanian bawang merah di Lumajang, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan lokal dan harga bawang merah di Lumajang bisa stabil.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Kabid Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang Hendra Suwandaru mengatakan, saat ini pertanian bawang merah sudah menyebar di beberapa Kecamatan. Di antaranya Kecamatan Yosowilangun, Kunir Tekung dan Yosowilangun. Pemerintah juga sudah penggelontoran beberapa ton bibit bawang merah kepada sejumlah kelompok tani.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
“Kita memberikan bantuan 2,8 ton bibit bawang merah kepada Poktan Karya Tani Desa Yosowilangun Kidul yang ditanam di lahan seluas 2,8 hektar di Desa Yosowilangun Kidul,” jelasnya.
Adapun bawang merah yang ditanam berjenis biru lancur. Selain bibit, pihaknya juga memberikan bantuan pupuk untuk petani di Desa Yosowilangun Kidul. "Selain benih, kami juga memberikan fungisida 10 kilogram, pupuk organik 50 zak, insektisida 10 botol dan pupuk NPK sebanyak 12 zak di desa tersebut," ujarnya.
Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang
Seperti diketahui, Kabupaten Lumajang berpotensi sebagai sentra penghasil bawang merah di Jawa Timur. Hal itu bisa dilihat dari kontur tanah dan iklim di Lumajang begitu mendukung untuk menanam bawang merah.(Yd/red)
Editor : Redaksi