Lumajang - Sebagai upaya memastikan pasokan air bersih yang berkelanjutan bagi masyarakat Dusun Ngesong Desa Barat Kecamatan Padang Kabupaten Lumajang, kegiatan pembersihan sumber mata air dilaksanakan pada Selasa (5/11/2024) kemarin. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kelanjutan program pipanisasi Dongki/Hidran tahap kedua, yang berfokus pada pengentasan kekeringan yang sering melanda wilayah tersebut.
Dihadiri oleh berbagai pihak terkait, kegiatan tersebut dimulai pukul 07.30 WIB, dengan membagi petugas menjadi dua kelompok utama. Kelompok 1 berfokus pada pembersihan material tumpukan padas dan batuan kali yang menghalangi jalur aliran air, serta pencarian titik sumber air baru yang tersembunyi di bawah celah goa batuan tebing padas.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Selain itu, kelompok tersebut juga bertanggung jawab untuk pembuatan jalur aliran baru yang akan dijadikan dasar untuk pembangunan pondasi kolam, yang nantinya akan mengalirkan air menuju pompa Dongki untuk pemanfaatan pipanisasi.
Kelompok 2, di sisi lain, memiliki tugas vital dalam memetakan jalur pipanisasi yang menghubungkan sumber air ke lokasi pembersihan, dengan jarak sekitar 3 kilometer. Pemetaan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas sumber air yang ada, sehingga aliran air menjadi lebih lancar dan proses pemompaan menjadi lebih efisien.
Menurut Danial Rizza Halimi, petugas Pusdalops BPBD Lumajang yang hadir di lokasi, kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata dari sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai instansi terkait dalam menyelesaikan masalah mendasar yang dihadapi warga.
"Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pembersihan, tetapi juga memastikan adanya aliran air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Ini adalah langkah konkret dalam mengurangi potensi krisis air bersih yang sering terjadi di musim kemarau," jelas Danial saat dimintai keterangan melalui telepon selulernya, Rabu (6/11/2024).
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Kegiatan tersebut melibatkan berbagai pihak, mulai dari 8 personil dari Koramil Padang, 2 personil dari Polsek Padang, 9 personil dari BPBD Kabupaten Lumajang, perangkat desa, hingga 15 warga setempat yang turut serta dalam kegiatan gotong royong ini. Kolaborasi ini menggambarkan semangat kebersamaan dalam menangani masalah krisis air yang dihadapi oleh Dusun Ngesong.
Dengan adanya program pipanisasi ini, diharapkan masyarakat di Dusun Ngesong tidak hanya mendapatkan pasokan air yang cukup, tetapi juga memiliki sistem pengelolaan air yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang
"Kami berharap, setelah kegiatan ini, masyarakat dapat lebih mudah mengakses air bersih sepanjang tahun, yang sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari," tambah Danial.
Ke depan, program tersebut diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi permasalahan air bersih di kawasan tersebut, memberikan harapan baru bagi warga yang selama ini bergantung pada sumber air yang terbatas.
“Dengan kerja sama yang terus ditingkatkan, pembersihan dan pemeliharaan sumber mata air ini akan memberi dampak positif yang berkelanjutan bagi kualitas hidup masyarakat di Dusun Ngesong,” pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi