Lumajang – Proses rehabilitasi Alun-Alun Lumajang yang dimulai awal September 2025 menimbulkan pertanyaan masyarakat: apakah kegiatan ekonomi kecil, terutama pedagang kaki lima (PKL), akan ikut terdampak?
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang, Agus Rohman Rozaq, memastikan bahwa kegiatan ekonomi warga tetap berjalan seperti biasa. Meski kawasan alun-alun akan ditutup total selama rehabilitasi, aktivitas para pedagang tidak terganggu.
Baca juga: STKIP PGRI Lumajang Gelar Rangkaian Lomba dan Pameran Karya Mahasiswa dalam Dies Natalis ke-40
“Untuk kegiatan olahraga dan senam memang harus dipindahkan ke lokasi lain, seperti GOR atau Stadion Lumajang. Tetapi untuk PKL di sekitar alun-alun, khususnya pedagang di sirip jalan, tidak ada masalah,” ujar Agus.
Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam
Ia menegaskan bahwa Car Free Day (CFD) dan Car Free Night (CFN) tetap digelar sesuai agenda. Hanya saja, masyarakat tidak bisa menikmati suasana alun-alun karena kawasan utama akan ditutup pagar selama pengerjaan.
“CFD dan CFN tetap jalan, pedagang tetap bisa berjualan. Jadi untuk belanja kuliner atau menikmati suasana luar tetap bisa, asalkan pedagangnya ada. Yang beda hanya pandangan ke alun-alun tertutup pagar,” tambahnya.
Baca juga: Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan
Dengan demikian, meski ruang terbuka utama kota Lumajang sedang bersolek, denyut ekonomi kecil di sekitarnya diyakini tetap hidup. Rehabilitasi alun-alun ini sendiri ditargetkan rampung pada Desember 2025 dengan anggaran Rp 4,5 miliar dari APBD (Ind/red).
Editor : Redaksi