Lumajang – Siapa yang tak kenal dengan Kawah Gunung Bromo? Destinasi wisata andalan Jawa Timur ini selalu berhasil memikat hati wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tepatnya di Podokoyo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Lumajang, kawah ini menyuguhkan panorama yang begitu menakjubkan.
Kawah Bromo terbentuk dari aktivitas vulkanik yang masih aktif hingga kini. Dengan diameter sekitar 800 meter, kawah ini menjadi pusat perhatian wisatawan yang ingin melihat lebih dekat keagungan ciptaan alam.
Baca juga: Dari Desa Sumberurip untuk Indonesia: Pronojiwo Hadirkan Taman Bunga Puspa Adi Warna
Meski aroma belerang kerap tercium, rasa lelah mendaki akan terbayar tuntas ketika sampai di bibir kawah. Dari sini, pengunjung bisa menyaksikan pemandangan luas hamparan lautan pasir dan pegunungan yang mengelilinginya.
Selain panorama kawah, momen matahari terbit di kawasan Bromo menjadi daya tarik utama. Cahaya keemasan yang muncul perlahan di balik Gunung Penanjakan, berpadu dengan siluet Gunung Semeru, menghadirkan suasana magis yang sulit ditemukan di tempat lain.
Baca juga: Inflasi Berdampak pada Anggaran Daerah, Bupati Lumajang Fokus Kembangkan Sektor Wisata
Tak hanya itu, kearifan lokal masyarakat Tengger yang masih terjaga juga menambah nilai budaya tersendiri. Upacara Kasada yang digelar setiap tahun di kawah Bromo, menjadi saksi tradisi yang terus lestari, sekaligus daya tarik budaya yang menarik minat wisatawan.
Dengan perpaduan pesona alam dan budaya, Kawah Gunung Bromo seolah tak pernah kehilangan pesonanya. Tempat ini bukan hanya sekadar destinasi, melainkan pengalaman berharga yang akan selalu terkenang(adi/red)
Baca juga: Polsek Pronojiwo Kawal Pengelolaan Bumdes Air Tumpak Sewu Sidomulyo
*Artikel ini diulis oleh Adi Cahya Ageng Ramadhani (PPL SMKN 1 Lumajang)
Editor : Redaksi