Lumajang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang memastikan memberikan pendampingan penuh kepada Dewangga Eza Naufal Al Yusen, santri Pondok Pesantren Asy Syarifi Pandanwangi Tempeh, yang menjadi korban setelah menenggak cairan berbahaya beberapa waktu lalu.
Baca juga: STKIP PGRI Lumajang Gelar Rangkaian Lomba dan Pameran Karya Mahasiswa dalam Dies Natalis ke-40
Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menegaskan hal itu saat menjenguk Dewangga di kediamannya, Senin (29/9/2025). Ia menyatakan pendampingan tidak hanya berupa bantuan biaya medis, tetapi juga mencakup keberlanjutan perawatan di rumah sakit rujukan.
“Tanggal 6 nanti, anak ini akan kami dampingi ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya untuk kontrol lanjutan. Pemkab hadir bukan hanya sekali, tetapi terus mendampingi proses pengobatannya,” kata Bunda Indah.
Hingga kini, Dewangga hanya bisa bertahan hidup dengan susu medis khusus senilai hampir Rp900 ribu per hari. Pemkab bersama Baznas telah menanggung kebutuhan tersebut.
Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam
“Obat harian dan kebutuhan susu medis yang cukup mahal sudah kami tanggung. Kami juga mendorong solidaritas masyarakat untuk ikut membantu langsung melalui orang tua korban,” tambahnya.
Baca juga: Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan
Selain bantuan kesehatan, Pemkab menyiapkan skema dukungan sosial agar keluarga korban yang hidup sederhana tetap bisa bertahan. Menurut Bunda Indah, langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk tidak membiarkan warganya menghadapi situasi kritis sendirian.
Pendampingan khusus itu diharapkan dapat meringankan beban keluarga sekaligus memberi harapan baru bagi Dewangga untuk pulih dan kembali beraktivitas. Pemkab Lumajang juga membuka ruang kolaborasi dengan masyarakat agar kepedulian sosial semakin menguat (Ind/red).
Editor : Redaksi