Lumajang – Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma atau akrab disapa Mas Yudha, menegaskan pesan tajam kepada penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR): “Gunakan KUR untuk kegiatan produktif, bukan konsumtif.”
Baca juga: STKIP PGRI Lumajang Gelar Rangkaian Lomba dan Pameran Karya Mahasiswa dalam Dies Natalis ke-40
Pernyataan itu bukan sekadar nasihat basa-basi. Mas Yudha menilai, setiap rupiah dana publik yang digulirkan melalui KUR membawa tanggung jawab moral dan sosial yang besar. Ia bahkan menyebutnya sebagai bentuk pendidikan ekonomi rakyat, yang menanamkan kesadaran finansial sejak dini.
“KUR itu alat produksi, bukan alat konsumsi. Kalau dana itu habis untuk gaya hidup, berarti kita gagal memahami semangatnya,” tegas Mas Yudha usai menghadiri Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) 800.000 Debitur Penciptaan Lapangan Kerja dan Peluncuran Kredit Program Perumahan** di Dyandra Convention Center, Surabaya, Selasa (21/10/2025).
Mas Yudha menilai, terlalu banyak penerima bantuan modal yang salah arah. Alih-alih membangun usaha, sebagian justru tergoda menggunakan dana KUR untuk kebutuhan pribadi yang tidak produktif. Padahal, kata dia, KUR adalah simbol kepercayaan negara kepada rakyat.
“Uang KUR itu amanah. Kalau digunakan dengan bijak, dia bisa jadi mesin ekonomi rakyat. Tapi kalau dipakai untuk konsumsi, justru mematikan peluang sendiri,” ujarnya.
Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam
Ia menegaskan, KUR bukan sekadar pinjaman, melainkan alat transformasi ekonomi masyarakat. Melalui program itu, rakyat belajar merencanakan usaha, mengelola arus kas, dan menumbuhkan mental wirausaha yang tangguh.
“Kita ingin masyarakat naik kelas, bukan terjebak utang gaya hidup. Dana publik harus jadi pemicu kemandirian ekonomi,” tambahnya.
Mas Yudha juga menyentil pentingnya literasi finansial dan tanggung jawab sosial. Menurutnya, kedua hal ini menjadi fondasi agar pertumbuhan ekonomi daerah tidak hanya cepat, tetapi juga sehat dan berkeadilan.
Baca juga: Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan
“Kalau masyarakat sudah memahami prinsip ini, dampaknya bukan cuma pada dompet pribadi, tapi pada ekonomi Lumajang secara keseluruhan,” pungkasnya (Ind/red).
Editor : Redaksi