Lumajang– Dengan suara lantang dan penuh penekanan, Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), mengguncang suasana pelantikan 191 pejabat di Pendopo Arya Wiraraja, Rabu (22/10/2025). Ia menegaskan, birokrasi Lumajang membutuhkan aparatur yang berjiwa pengabdian, bukan sekadar pemburu jabatan dan fasilitas.
Baca juga: STKIP PGRI Lumajang Gelar Rangkaian Lomba dan Pameran Karya Mahasiswa dalam Dies Natalis ke-40
“ASN digaji oleh masyarakat. Artinya, setiap pekerjaan yang panjenengan lakukan adalah bentuk pengabdian dan tanggung jawab kepada publik!” tegas Bunda Indah di hadapan para pejabat yang baru dilantik.
Nada suaranya meninggi ketika berbicara soal paradigma baru ASN yang ia bangun: bekerja dengan nilai Ketuhanan, Kedisiplinan, dan Kepemimpinan. Bunda Indah menilai, tiga nilai itu adalah pondasi agar birokrasi Lumajang tidak kehilangan arah — agar ASN tidak hanya duduk di kursi empuk, tapi benar-benar melayani rakyat dengan hati.
“Jabatan itu bukan hadiah. Jabatan adalah amanah untuk memberi manfaat! ASN yang berjiwa pengabdian akan menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi,” ujarnya tajam.
Bunda Indah menyoroti fenomena ASN yang masih terjebak dalam zona nyaman, bekerja sekadar menggugurkan kewajiban tanpa makna pelayanan. Ia mengingatkan, birokrasi Lumajang tidak butuh pejabat yang sibuk mempercantik CV, tapi pejabat yang siap turun ke lapangan, berkeringat untuk rakyat.
“ASN jangan hanya pintar berbicara, tapi juga harus hadir, harus kerja nyata. Ketulusan itu tidak bisa dibuat-buat,” katanya dengan nada tegas.
Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam
Menurut Bunda Indah, dimensi Ketuhanan adalah benteng moral agar ASN bekerja dengan jujur dan ikhlas, Kedisiplinan adalah kekuatan untuk menegakkan tanggung jawab, dan Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menuntun diri sendiri sebelum menuntun orang lain.
“Kalau ASN tidak bisa memimpin dirinya sendiri, bagaimana mau memimpin pelayanan publik? ASN Lumajang harus jadi contoh, bukan beban,” tegasnya lagi.
Baca juga: Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan
Bunda Indah juga mengingatkan bahwa setiap rupiah gaji ASN adalah uang rakyat yang harus dibalas dengan kinerja, integritas, dan empati. Ia menegaskan, birokrasi Lumajang harus bergerak cepat, adaptif, dan berkarakter melayani.
“Saya ingin ASN Lumajang bekerja dengan hati. Jangan sekadar menjalankan administrasi, tapi hadir membawa kebaikan bagi masyarakat. Karena pengabdian yang tulus akan selalu dikenang rakyat,” tutupnya dengan nada penuh keyakinan.
Dengan pernyataan tegas ini, Bunda Indah kembali menunjukkan gaya kepemimpinannya yang lugas, berani, dan tanpa basa-basi menegaskan bahwa reformasi birokrasi di Lumajang bukan sekadar slogan, tetapi gerakan nyata menuju pemerintahan yang benar-benar melayani rakyatnya (Ind/red).
Editor : Redaksi