Lumajang – Pemerintah Kabupaten Lumajang memperkuat penanganan sektor peternakan sebagai langkah strategis dalam merespons dampak erupsi Gunung Semeru. Selain fokus pada keselamatan warga, pemerintah juga memberikan perhatian pada penyelamatan aset ekonomi masyarakat melalui penyediaan pakan darurat untuk ternak yang berhasil dievakuasi.
Baca juga: STKIP PGRI Lumajang Gelar Rangkaian Lomba dan Pameran Karya Mahasiswa dalam Dies Natalis ke-40
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lumajang, Drh. Endra Novianto, menyatakan bahwa intervensi cepat ini diperlukan agar kondisi ternak tetap stabil selama masa tanggap darurat.
“Ternak merupakan bagian penting dari mata pencaharian warga di lereng Semeru, sehingga keberlangsungannya berpengaruh langsung terhadap pemulihan ekonomi pascabencana,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).
Hingga hari ini, tim lapangan telah mengevakuasi 161 ekor kambing-domba dari dua wilayah terdekat zona bahaya, yaitu Dusun Curahkobokan, Desa Supiturang serta wilayah eks Dusun Kajarkuning yang kini masuk administrasi Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh. Penyelarasan administrasi wilayah ini mempercepat alur bantuan dan koordinasi teknis.
Meski begitu, pemerintah mencatat kerugian signifikan pada sektor peternakan. Data sementara hingga pukul 15.00, Kamis (20/11/2025), tercatat:
4 ekor sapi
139 ekor kambing-domba
Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam
dilaporkan mati di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, wilayah yang terdampak paling berat abu vulkanik dan panas guguran.
Menurut Endra, penanganan ternak bukan hanya penyelamatan fisik, tetapi bagian dari pemulihan sosial-ekonomi masyarakat.
“Ketika ternak warga selamat, maka ada harapan yang ikut bertahan. Pemberian pakan bukan hanya soal menjaga hewan tetap hidup, tetapi memastikan roda ekonomi keluarga tidak berhenti,” tegasnya.
Baca juga: Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan
Selain distribusi pakan, Pemkab juga melakukan pemeriksaan kesehatan hewan, penyiapan kandang darurat, serta pendataan menyeluruh sebagai dasar penyusunan kebutuhan lanjutan.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi ketahanan pangan daerah agar pemulihan ekonomi warga terdampak dapat berlangsung cepat dan terukur.
Pemerintah memastikan dukungan berlanjut seiring meningkatnya kebutuhan di lapangan, dengan prioritas menjaga populasi ternak tetap aman serta mencegah kerugian tambahan (Red).
Editor : Redaksi