Prestasi

Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan

Reporter : Indana Zulfa
Penyerahan penghargaan dari Pemprov Jatim kepada Kabupaten Lumajang

Lumajang — Komitmen Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam memperkuat ketahanan peternakan dan mengendalikan Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) kembali mendapat pengakuan tinggi. Empat penghargaan bergengsi berhasil diraih dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas capaian teknis, administratif, dan edukatif yang dinilai menonjol dibanding daerah lainnya.

 

Baca juga: STKIP PGRI Lumajang Gelar Rangkaian Lomba dan Pameran Karya Mahasiswa dalam Dies Natalis ke-40

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jatim sekaligus Ketua Satgas Penanganan PMK, Adhy Karyono, kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Lumajang, Retno Wulan Andari, dalam Rapat Evaluasi Akhir Pengendalian PHMS dan Pembangunan Peternakan Jawa Timur 2025 di Surabaya, Selasa (2/12/2025). Capaian ini menegaskan bahwa Lumajang menjadi salah satu daerah dengan kesiapan respons yang kuat dan terukur dalam menangani penyakit hewan berisiko tinggi.

 

Retno menegaskan bahwa empat penghargaan tersebut merupakan hasil kerja bersama seluruh unsur lapangan yang selama ini aktif menekan penyebaran penyakit hewan.

 

“Seluruh proses ini adalah kerja tim. Bersama peternak, petugas lapangan, dan pemerintah desa, kita menjaga agar sektor peternakan tetap bergerak stabil. Penghargaan ini adalah bukti bahwa langkah-langkah teknis yang kita lakukan tepat dan berdampak,” ujarnya.

 

Empat penghargaan yang diraih Kabupaten Lumajang meliputi:

 

Peringkat I Kabupaten dengan Kinerja Vaksinasi PMK Terbaik di Jawa Timur.

 

Apresiasi Kabupaten dengan Kontribusi PAD Melalui Penggunaan SKKH.

 

Juara Harapan I Lomba Video/Film Pendek Edukasi Pengendalian PMK.

 

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam

Peringkat VI Kabupaten dengan Kontribusi PAD Terbaik dari Layanan SKKH.

 

 

Keberhasilan meraih peringkat pertama dalam vaksinasi PMK menunjukkan kemampuan Lumajang bergerak cepat dan konsisten memberikan perlindungan kesehatan bagi ternak. Program vaksinasi intensif terbukti menjadi strategi utama dalam mencegah lonjakan kasus yang dapat mengganggu perekonomian peternak.

 

Kontribusi PAD melalui Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) menunjukkan bahwa tata kelola administrasi kesehatan ternak di Lumajang berjalan efektif, akuntabel, dan didukung tingkat kesadaran peternak yang terus meningkat.

 

Sementara itu, penghargaan di bidang edukasi membuktikan bahwa Lumajang tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga serius membangun pemahaman publik melalui konten visual yang lebih mudah diterima peternak di tingkat desa.

Baca juga: Fish Cooking Festival 2025 Jadi Ajang Pertukaran Pengetahuan dan Penguatan UMKM Kuliner Ikan

 

Dalam penanganan PMK, DKPP Lumajang telah menjalankan sejumlah langkah konkret seperti vaksinasi massal, pengobatan terstruktur, penyemprotan disinfektan rutin di pasar hewan dan kandang, serta pengawasan ketat lalu lintas ternak. Penutupan sementara pasar hewan juga diterapkan saat risiko penularan meningkat sebagai langkah preventif meski berdampak pada aktivitas ekonomi.

 

“Keberhasilan ini adalah hasil konsistensi kita dalam menjaga kesehatan hewan dan memastikan peternak tidak menanggung kerugian lebih besar. Fokus kita sama, yaitu melindungi ternak, menjaga produktivitas, dan memastikan ekonomi peternak tetap berjalan,” tegas Retno.

 

Ke depan, DKPP Lumajang berkomitmen memperkuat sistem surveilans penyakit, memperluas layanan kesehatan ternak, dan meningkatkan edukasi biosekuriti agar peternak memiliki pemahaman yang sama dalam mencegah penularan.

 

Dengan empat penghargaan tersebut, Lumajang menegaskan diri sebagai daerah yang mampu membangun ketahanan sektor peternakan secara menyeluruh, menggabungkan ketangguhan teknis, edukasi publik, serta tata kelola administrasi yang transparan dan terukur. Kolaborasi erat antara pemerintah dan peternak menjadi fondasi utama keberhasilan sekaligus modal penting untuk menjaga stabilitas pangan lokal di masa mendatang (Red).

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru