Baca juga: Penemuan Mayat di Jembatan Sungai Sriti Pronojiwo Lumajang Diduga Bunuh Diri
Lumajang (lumajangsatu.com) - Banjir yang menerjang Kecamatan Tempursari sejak Senin hingga Selasa pagi, membuat para petani terncam gagal panen. Pasalnya, ratusan hektar sawah sudah terendam air hujan dan tak kunjung surut.
"Kalau sawah kelelep semua mas, dan petani terancam gagal panen akibat padinya rusak," ujar Imam Muzani Salah satu warga Tempursari, Selasa (12/05/2015).
Banjir yang diakibatkan hujan deras tersebut kata Imam merendam sekitar 75 persen daratan Tempursari. Diwilayah dusun Karang Menjangan banyak rumah yang dimasuki banjir dan baru Selasa pagi air mulai surut.
"Di dusun Karang Menjangan banyak rumah yang dimasuki banjir dan baru pagi harinya air surut," jelasnya.
Banjir yang melanda Tempursari diakibatkan karena ada Jembatan yang tertutup sampah sehingga air meluber dan menjebol tanggul penahan air. AKibatnya, air lansgung masuk kepermukiman warga dan persawahan petani.
"Di desa Purorejo ada bendungan jebol yang mengakibatkan air masuk kepermukiman warga dan juga persawahan milik petani," terangnya.
Warga Tempursari meminta kepada pemerintah agar mencarikan solusi permanen agar setiap musim penghujan Tempursari tidak dilandi banjir lagi. "Tiga tahun lalu juga terjadi banjir seperti ini, kita berharap pemerintah mencarikan soluisi untuk mengatasi banjir secara permanen," pintanya.(Yd/red)
Foto kiriman pembaca : Story Angel
Editor : Redaksi