Lumajang(lumajangsatu.com) - Salah satu pemerhati sejarah asal Kencong Jember, Setiyo Hadi yang akrab dipanggil Yopi tertarik untuk menulis sejarah besar Kabupaten kaki Gunung Semeru. Pria yang juga aktif mengelola "Museum Bumi Puger", memiliki sejumlah data tentang sejarah Lumajang masa pra sejarah dan kolonial.
Yopi mengatakan, dirinya sudah lama ingin menulis tetang sejarah Lumajang setelah ada buku dari Mansur Hidayat tentang "'Arya Wiraraja". Buku sejarah tentang Lumajang yang akan disusun untuk menambah khasanah pengetahuan masyarakat.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
"Saya sudah menyusun, tinggal tahap demi tahap," ungkap pria mahasiswa lulusan Universitas Indonesia, Fakultas Sastra itu saat berkung ke redaksi lumajangsatu.com.
Menurut dia, sebagian wilayah Jember bagin barat dan selatan, dalam peta kuno adalah bagian dari Lumajang. Sehingga, kultur masyarakatnya juga sama baik dalam budaya dan adat istiadat.
"bahkan, ada kekerabatan antaran masyarakat Lumajang dan Jember," jelasnya.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Dia juga tertarik dalam mengungkap perubahan lama Lamajang, Loemadjang menjadi Lumajang hingga saat ini. Karena nama Lumajang masih utuh dan tidak berubah seperti Blambangan menjadi Banyuwangi.
"Ini menarik untuk dikuak, seperti apa sih para saudagar eropa mengembangan bisnisnya disini dan hubungnnya dengan pejabat di Lumajang," terangnya.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Lumajang, Zainal Abidin yang bertemu dengan Yopi mengaku sangat senang ada orang yang peduli dengan Lumajang. Apalagi kan menambahk khasanah pengetahuan masyarakiat Lumajang tentang sejarahnya. "Luar biasa, saya senang bila ada sejarah Lumajang dikuak oleh pemerhati sejarah," ungkapn anggota Komisi A DPRD. (ls/red)
Editor : Redaksi