Lumajang (lumajangsatu.com) - Jembatan Bondoyudo di Kecamatan Sukodono yang berumur lebih 10 tahun mulai retak. Hal itu diakibatkan beban berlebih dari truck yang melintas setiap hari sehingga mengakibatkan getaran yang membuat jembatan retak.
Hadi Prayitno, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) menyatakan, sudah ada penanganan sementara dari Kementrian Pekerjaan Umum. Kementrian PU juga melakukan survey 4 jembatan di Lumajang untuk memastikan masih layak atau tidak.
Baca juga: Pemkab Lumajang Akan Merenovasi Wisata Alam Selokambang Lumajang
"Yang jelas jembatan Bondoyudo retak akibat beban yang melintas berlebih sehingga mengakibatkan getaran yang kuat," ujar Hadi, Kamis (05/04/2018).
Perbaikan jembatan tersebut sifatnya sementara, sedangkan perbaikan permanennya belum diketahui. Jembatan kembar di Bondoyudo yang ambruk juga belum ada rencana di perbaiki oleh pihak Kementrian PU.
Baca juga: Kuy, Merapat Asyiknya Ngopi di Padang Savana Pandanwangi Lumajang
"Itu hanya penanganan sementara, sedangkan permanennya kita belum tahu ya. Jembatan sebelahnya yang ambruk juga tidak akan dibangun lagi," jelasnya.
Sugeng Priyono, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang menyatakan saat perbaikan arus lalulintas dialihkan ke jalan lintas timur (JLT). Karena sudah diperbaiki, maka semua kendaraan sudah bisa melewati jembatan Bindoyudo dan sudah kuat menahan kendaraan besar.
Baca juga: Camping di Ranu Regulo Senduro Lumajang Masih Jadi Primadona
"Dikerjakan malam agar tidak mengganggu arus lalulintas. Saat informasinya sudah selesai sehingga sudah bisa dilewati oleh kendaraan besar," pungkasnya. (Yd/red)
Editor : Redaksi