Lumajang (lumajangsatu.com) - Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (Konfercab) PC NU Lumajang digelar tanggal 14-15 Juli 2018 di Ponpes Minftahul Ulum Banyuputih Kidul. Konfercab akan memilih Ketua Rois Syuriah dengan sistem Ahwa (perwakilan) dan Ketua Tanfidz dengan sistem pemilihan langsug oleh 253 MWC dan Ranting NU se-Lumajang.
Sebelum pemilihan digelar, beredar kabar tidak sedap karena diduga pemilihan Ketua Tanfidz PC NU akan diwarnai oleh politik jual beli suara (money politik). Hal itu juga ramai di kalangan pemuda NU, yang kemudian melakukan seruan agar pemilihan Ketua PCNU bebas dari politik uang, karena akan menciderai marwah NU.
H. Maksum Madyari, S.Ag, ketua panitia Konfercab menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan seruan agar pemilihan ketua PC NU bebas money politik. Seruan disampikan kepada ketua syuriah MWC dan Ranting agar ketua Tanfidz MWC dan Ranting tidak melakukan praktek jual beli suara dalam pemilihan ketua PCNU.
"Kita sudah melakukan seruan agar pemilihan ketua PCNU bebas politik jual beli suara. Semoga pemilihan bisa berjalan lancar dan terpilih ketua yang akan mengabdi sepenuh hati kepada organisasi," jelasnya.
H. Fahrur Rozi, Ketua GP Ansor Lumajang menyatakan bahwa semua kader dan pengurus NU sudah dilakukan Pelatihan Kader Penggerak (PKP) NU. Jika masih ada praktek-praktek politik transaksi dalam pemilihan ketua PC NU, maka PKP NU perlu dievaluasi karena dinilai gagal.
"Sangat naif sekali jika pemilihan ketua PCNU masih dinondai oleh praktek jual beli suara. Kita sudah di PKP NU, dan tentunya sudah snagat jelas sekali isi PKP NU. Kita berharap pemilihan ketua PCNU tidak ternoda. Marwah NU saat ini dipertaruhkan," pungkasnya.(Yd/red)
Baca juga: Peserta Pakaian Unik Meriahkan Senam Dayung di Stadion Semeru Lumajang
Editor : Redaksi