Lumajang (lumajangsatu.com) - Pada jam-jam berakhirnya masa jabatan, Bupati Lumajang, Drs. As'at, M.Ag., sempat meresmikan jembatan yang melintang di atas Kali Asem Jl. S. Parman dengan nama "Jembatan Masjid Agung," Sabtu (25/8/2018) malam. Peresmian tersebut ditandai dengan penekanan tombol menyalakan lampu jembatan oleh Bupati yang didampingi Forkopimda Lumajang.
Bupati menjelaskan pengambilan nama Jembatan Masjid Agung dilatarbelakangi bentuk lampu yang melintang di atas jembatan berbentuk kubah masjid serta letak jembatan yang berdekatan dengan Masjid Agung Anas Mahfudz. "Maka jembatanya berbentuk kubah masjid, alhamdulillah sehingga jembatan ini saya beri nama Jembatan Masjid Agung," terangnya.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Bupati mengungkapkan, penamaan Jembatan Masjid Agung juga didadasarkan pada keingananya untuk menciptakan "image religi" (citra islami) di saat pengunjung memasuki kawasan Alun-alun Lumajang. "Saya ingin membangun image begitu masuk jantung kota (baca: alun-alun) sudah tercermin suasana tempat yang religi," imbuhnya.
Ia berharap masyarakat turut menjaga jembatan tersebut, termasuk salah satunya dengan tidak mengambil atau merusak lampu yang ada di jembatan Masjid Agung. "Semoga Lumajang yang dulu dikenal sebuah kerajaan dengan pemeluk agama islam mayoritas, kini semakin dikenal," terangnya.
Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang
Selain Forkopimda dan pimpinan OPD Pemkab Lumajang, hadir juga ayah kandung Bupati Lumajang yaitu KH. Abdul Malik. (hms/red)
Editor : Redaksi