Lumajang (lumajangsatu.com) - Tingginya curah hujan dan derasnya air di Dam Gambiran Kelurahan Rogotrunan Kecamatan Lumajang kembali jebol. Akibatnya, air meluap menggenangi sekitar kurang lebih 500 hektare lahan persawahan terendam air sungai yang jebol di wilayah Gambiran, Suko,Boreng, Blukon dan beberapa desa lainnya.
BACA JUGA : Tak Sampai Setahun Dam Gambiran Lumajang Kembali Jebol Diterjang Banjir
Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim
Akibat peristiwa ini, hektaran areal sawah tersebut tidak bisa ditanami padi. Keterangan dari sejumlah warga, sungai jebol sudah berlangsung setiap musim penghujan datang.
Sejak saat itu, areal sawah yang terdampak tidak bisa ditanami karena tingginya genangan air. Karena itu, pemilik sawah berharap ada penanganan.
Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang
Ketua HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air) Boreng, Bambang mengaku, petani sudah beberapa kali menyampaikan kepada Sublog (petugas pengairan) terkait permasalahan tersebut. “Tetapi sampai saat ini belum ada penanganan,” ujar dia pemilik sawah yang terendam air di Desa Boreng.
" Inilah dampak dari pembangunan yang tidak difikirkan itu seperti ini. Seharusnya yang diatas diplester agar material tidak nyantol. Kalau bangunan yang lama itu Bagus," jelasnya.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Warga juga hawatir dari kejadian ini, jikalau malam hari takut airnya meluap dan banjir. Akibatnya ke petani air irigasi tidak bisa ke area pertanian."Bangunlah dam ini yang Bagus, katanya bangunan sementara, ini kok kesannya acak acakan dan asal jadi" ujar dia. (ind/red)
Editor : Redaksi