Mahasiswa Menulis

Wayang Loemadjang Djadoel Memikat Hati Para Pengunjung

lumajangsatu.com
Ika (kiri) bersama dalang wayang di Loemadjang Djaman Doeloe. ( foto penulis)

Lumajang (lumajangsatu.com) - Rangkaian kegiatan rutin, yang dilakukan untuk memeriahkan hari jadi Lumajang (harjalu), salah satunya yakni acara Lumadjang Djadoel bertempat di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT). Dan disini cukup menarik perhatian masyarakat, karna acara ini mengfokuskan kepada budaya-budaya atau alat-alat tradisional , yang mungkin sekarang tidak diketahui atau temui oleh masyarakat milenial.

Salah satunya yakni wayang kulit. Kesenian adat jawa, yang dibawa oleh para sunan-sunan untuk menyebarkan agama islam, yang nampaknya sudah mulai punah. Nah disinilah, di acara Lumadjang djaduel kita dapat menemukan berbagai macam pernak pernik yang ada di zaman nenek moyang kita.

Baca juga: HSN 2024 di Stadion Semeru, Santri dan Warga NU Lumajang Harus Kompak Merengkuh Masa Depan

Kegiatan ini bukan hanya menampilkan pernak-pernik saja, namun acara ini juga sebagai ajang perlombaan, yang dimana penilaiannya fokus kepada adat tradisonal.

"Blencong, adalah salah satu alat penerangan yang ada di zaman dulu, yang mana masih menggunakan minyam tanyah, blencong ini ada sejal tahun 1958." Ucap Salam Setio Pujonggo berumur 51 salah satu dalang wayang djaduel itu.

Baca juga: Pemerintah Ajak Warga Lumajang Bisa Kelola Sampah Mandiri

"Jadi kenapa saya terinspirasi membuat tema seperti ini, karna dulu waktu saya masi kecil, yang diajakan ya, seperti ini. Tidak ada lampu listrik, yang ada ya hanya blencong ini." ujar lagi dalang yang memakai blangkon jawa itu.

Banyak pengunjung yang sekedar mampir untuk berfoto ria, mulai dari kalangan anak-anak, remaja, sampai lansia. (cj/ls/red)

Baca juga: Paslon Thoriq-Fika dan Indah-Yudha Adu Gagasan di Debat Perdana KPU Lumajang

Penulis : Ika, Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)  IAI Syarifudin Lumajang

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru