Lumajang (lumajangsatu.com) - Kopi Gucialit buatan mbak Yuli menjadi sasaran pengunjung Loemadjang Djadoel yang berada di kawasan wonorejo terpadu(KWT) Senin (10/12/2018). Pasalnya, Rasa dan aroma kopi dinilai memiliki kenikmata bereda .
Kenikmatan rasa kopi ber-aroma harum,menjadi kesan pengunjung untuk mencobanya. Dengan tempat cangkrukan dari ayaman bambu atau gedek jaman dulu, bisa untuk bersantai sambil menikmati kopi pengunungan .
Baca juga: Tim PKM STKIP PGRI Lumajang Sukses Gelar Pelatihan dan Pendampingan Lesson Study di Gucialit
"Kopi gucialit ini saya memproduksi sendiri,mulai dari pemanenan dan pengolahan yang memerlukan banyak proses, dan untuk 3 hari yang sudah berlalu di sini saya menghabiskan 3 toples bubuk kopi dengan harga 2000 per gelas," ujar Yuli.
"Hasilnya kurang lebih 800.000 ribu,ini saya sudah ke 2 kalinya membuka setand kopi ini," UjarPerempuan asli Gucialit berumur 22 tahun itu.
Baca juga: Wilayah Kecamatan Gucialit Cukup Parah Alami Krisis Air Bersih di Lumajang
Slamet seorang pengunjung berasal dari Sumber Suko berumur 50 tahun mengungkapkan, rasa kopi yang enak dan aroma harum. Citra rasa benar benar terasa berbeda, dengan kopi yang ada di rumah.
"Kopi yang nikmat dan tempat yang bermodel jaman dulu"ujarnya sambil mengingat sejarah jaman dulu. (cj/ls/red)
Baca juga: Kemarau Panjang Warga Gucialit Lumajang Terdampak Kekeringan
Penulis : Dimas Ruhin, Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) IAI Syarifuddin
Editor : Redaksi