Dari Tanah Kelahiran Membangun Lumajang

Bunda Indah Sambut Baik Ada Paguyuban Warga Lumajang di Luar Kota

lumajangsatu.com
Bunda Indah bersama Paguyuban Warga Jakarta dan Sekitarnya Asal Lumajang (PWJSAL) maupun Diaspora Keluarga Besar Lumajang (DKBL).

Lumajang (lumajangsatu.com) - Wakil Bupati Lumajang, Ir. Indah Amperawati, M. Si., atau yang akrab disapa Bunda Indah, menyambut positif gagasan Paguyuban Warga Jakarta dan Sekitarnya Asal Lumajang (PWJSAL) maupun Diaspora Keluarga Besar Lumajang (DKBL). Gagasan tersebut disampaikan saat berlangsung audiensi antara Wakil Bupati Lumajang, Ir. Indah Amperawati, M. Si., dengan PWJSAL dan DKBL di Anjungan Jawa Timur Tanan Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, Sabtu (16/2/2019) pagi.

Pembina Paguyuban Warga Jakarta dan Sekitarnya Asal Lumajang, H. Budi Kentjono, S.H., berharap Lumajang bisa menghadirkan duta kesenian di TMII, karena sudah 5 tahun Kabupaten Lumajang tidak mengirimkan perwakilan kelompok kesenian untuk tampil.

Sementara itu, Ketua DKBL, A. Sodiq, menjelaskan, bahwa anggota DKBL adalah orang-orang asli Lumajang yang tinggal di luar Kabupaten Lumajang, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Sodiq menyampaikan gagasan-DKBL yang dinilai bisa lebih memperkenalkan Lumajang. Gagasan tersebut antara lain, misalnys mengadakan Festival Pisang dan Lomba Lintas Alam dengan target peserta internasional. Bahkan, pihaknya menggagas, dapatnya Lumajang membangun fasilitas paralayang di kawasan wisata B29 ataupun membangun kereta gantung di kawasan obyek wisata Selokambang ke B29 dengan beberapa stasiun.

Peserta dialog lainya, DR. Arifin, menyampaikan gagasan, bahwa Kabupaten Lumajang memiliki potensi besar di bidang perikanan dan eco-tourism. "Potensi ini tidak hanya akan meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Lumajang, tetapi, itu juga mampu menyerap tenaga kerja", ujarnya.

Peserta yang lain, Sun'an, menyarankan Lumajang harus meniru prinsip yang diterapkan di negara-negara tetangga, yaitu Jepang dan Korea. Misalnya, belajar tentang prinsip pendidikan dan kedisiplinan. Korea dalam pembangunan desa, dan pemerintah Amerika Serikat yang memberikan makanan bergizi bagi masyarakat miskin, terutama ibu hamil. Prinsip-prinsip ini bisa meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Bunda Indah menanggapi positif apa yang disampaikan peserta dialog. "Gagasan-gagasan ini sangat menginspirasi saya. Nanti akan saya sampaikan pada Cak Thoriq dan teman-teman di Lumajang", tandasnya. Bunda Indah mengatakan, obyek wisata yang ada di Kabupaten Lumajang kebanyakan adalah "given" (pemberian Sang Pencipta).
Sehubungan dengan itu, Pemkab Lumajang akan menjadikan Kebun Teh Kertowono di Gucialit sebagai destinasi wisata yang menarik. Bunda Indah dan Cak Thoriq juga telah bertemu dengan pihak TNBTS untuk membuka gate atau pintu masuk menuju obyek wisata Ranupane dan sekitarnya di Lereng Gunung Semeru, karena sejauh ini, kebanyakan wisatawan masuk melalui "gate" dari Malang dan Probolinggo.

Hal ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan Lumajang kepada para turis, baik turis lokal maupun asing.
Wabup mengatakan, pihaknya saat ini sedang berupaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index atau HDI) di Lumajang melalui beberapa program, seperti ibu melahirkan gratis.

"Saya ingin ibu-ibu hamil tidak lagi memikirkan soal biaya persalinan. Ini agar emosional ibu hamil bagus, sehingga nantinya bayinya juga sehat", ujarnya.

Program yang lain adalah SPP gratis untuk para siswa sekolah di Lumajang. Bahkan, Pemkab Lumajang memberikan beasiswa anak-anak Lumajang yang yang berprestasi, diterima di PTN namun terkendala biaya. Mereka akan diberikan beasiswa hingga lulus. "Ini agar SDM dan HDI kita meningkat", tandasnya.


Bunda Indah menyampaikan, permohonan maaf Cak Thoriq yang tidak bisa hadir, karena mendampingi kunjungan kerja Menteri BUMN di Lumajang kemarin, Jum'at (15/2) hingga sore hari.

Hadir pada dialog tersebut, antara lain, anggota DPRD Kabupaten Lumajang, Drs. Samsul Huda, M.Si., dan H. Slamet, dan mantan Dandim 0821 Lumajang, Letkol Czi. Agus Iskarman, S.E. Sedangkan peserta audiensi tersebut, para tokoh asal Kab. Lumajang yang berada di Jakarta dan sekitarnya, sebanyak sekitar 125 orang, baik dari perwakilan PWJSAL maupun DKB. (hms/ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru