Lumajang (lumajangsatu.com) - Tim cobra Polres Lumajang akhirnya berhasil menemukan anak hilang bernama Putri Ayuni (16) warga Desa/Kecamatan Sumbersuko diduga jadi korban penculikan. Akhirnya petugas menemukan korban berada disebuah rumah di Madiun.
Melalui sebuah proses penyelidikan yang mendalam, mulai dari menyebar tim cobra di terminal minak koncar untuk mencari informasi. Hilangnya anak tersebut dan di dapat informasi anak ini ternyata naik bus dari Terminal minak Koncar sampai akhirnya tim cobra ketahui keberadaanya di Madiun.
Baca juga: Duh..! Leader Qnet Berhenti Lantaran Membernya Tenggak Baygon
Ssehingga tim cobra di kerahkan untuk mengejar anak ini di madiun dan di temukan di madiun, tepatnya di Mess Putri Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. Diduga korban kabur lantaran melihat kondisi keluarga yang tidak berkecukupan,
Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban mengatakan, bahwa kasus ini tak lepas dari himpitan ekonomi yang menimpa keluarganya. Adapun persoalan ekonomi yang di hadapi oleh keluarga korban, dimana ibunya bekerja sebagai buruh pabrik dan Bapaknya bekerja serabutan serta adiknya ymasih TK tidak ada yg merawat
]"Sehingga ia harus berhenti sekolah untuk menjaga adiknya yang masih kecil," ungkapnya.
Baca juga: Duh..! Pelaku DPO Bisnis Piramida Madiun Termasuk Tipikal Orang Introvert
Situasi inilah yang membuat yuni ingin mencari nafkah sendiri sehingga nyaris terjerumus ke bisnis ilegal. Kapolres memberikan saran agar yuni tetap bisa sekolah saya minta kepada orang tuanya agar anak yg masih TK tersebut untuk di titipkan ke dinas Sosial untuk di rawat dan di sekolahkan.
"Dan apabila kondisi perekonomian orang tua yuni sudah membaik, Kapanpun orang tua yuni bisa mengambil anaknya kembali," terangnya.
Baca juga: Tim Cobra Geledah Tempat Kos 2 Wanita Tukang Prospek Qnet Madiun Malah Kabur
Kapolres akan menyampaikan persoalan warganya ke Bupati Lumajang. Karena program dinas sosial tersebut merupakan progam pemerintahan yang sangat solutif, sehingga yuni bisa sekolah.
"Oorang tua tetap bisa bekerja dan anak yang masih TK mendapatkan kehidupan dan pendidikan yang layak," ujar Arsal. (res/ls/red)
Editor : Redaksi