Lumajang(lumajangsatu.com)- Banyak Pegawai Negeri Sipil (PNS) di jajaran mengaku cukup pusing. Pasalnya, banyak sekali laporan mengenai ketidak disiplinan para Pegawai Negeri Sipil (PNS. Bahkan, laporan yang masuk dari masyarakat dan internal dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sendiri. Hanifah Eka Siwi, Kepala Inspektorat Pemkab Lumajang mengatakan, sistem pengawasan saat ini mulai berubah. Awalnya dari pengawasan melekat (Waskat), saat ini menjadi Sistem Pengendali Internal (SPI) sesui dengan PP 60 tahun 2008. "Kedisipilinan PNS menurun ditahun 2012 hingga saat ini," ungkapny, Rabu (04/09/2013). Ia menambhkan, laporan masyarakat meningkat 2012, rata-rata masalah pelanggaran kedisiplin, mulai Jam kerja. Bahkan, banyak PNS yang bolos dan tidak masuk kerja lebih dari 15 hari. "Ungkapnya. Inspekorat yang hanya melakukan penyidikan dan pembinaan, menyerahkan untuk sanksi ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Dengan adanya sanksi, diharapkan menjadi efek jera para PNS tidak disiplin. Mengenai banyaknya laporan masyarakat ketidak siplinan PNS yang seharusnya disikapi oleh SPI. Inspekorat akan mengkaji dan mengefektikan kinerja SPI.(Yd/red)
Author : Redaksi
Pilgub di Lumajang, KarSa Unggul di 21 Kecamatan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Pasangan Incumbent (KarSa) berhasil unggul di 21 Kecmtan di Lumajang, dari padaa 3 pasangan yang lainnya. Hal itu tampak dari hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilgub Jatim oleh KPU Jatim di Gedug Sudjono, Selasa(03/9/2013). Inilah hasil penghitungan suara pilgub Jatim di Lumajang, Karsa : 288.491 suara (62,57 persen), Eggy-Sihat : 12.861 suara (2,79 persen), BangSa : 47.942 suara (10,40 persen) dan Berkah 111. 756 suara (24,24 persen). Jumlah suara sah 461.050, Suara tidak sah 10.923 dan Suara sah/ tidak sah 471.973 dari Daftar Pemilih Tetap DPT 815.283. Ketua KPU Jatim, Andry Dewanto mengatakan, pelaksanaan pilgub jatim di Lumajang, hingga penghitungan berjalan lancar dan baik. Meski ada kesalahan jumlah di PPK Kunir, setelah diperbaiki tidak ada masalah. "Saya dan KPU Jatim sangat apresiasi dengan Lumajang, saksi semua paslon menerima semua," Ungkapnya. Abdurohman saksi dari Berkah mengaku menyayangkan dengan salah jumlah yang dilakukan PPK Kunir. Karena, sempat membuat khawatir para saksi. "Ini perlu dievaluasi, sekelas PPK kok seperti PPS dan KPPS," Terangnya.(Yd/red)
Melalui Kegiatan Gotong-royong, TNI Terus Dekatkan Diri ke Masyarakat
Lumajang(lumajangsatu.com)- Untuk lebih mendekatkan diri dan bentuk kepedulian kepada masyarakat, TNI-AD Kabupaten Lumajang membantu kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan masyarakat untuk membangun wilayahnya. Seperti ketika masyarakat Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Lumajang bergotong royong membangun kubah masjid Baiturrohman, Komandan Kodim 0821 Lumajang Letkol Inf Akhyari langsung menerjunkan 150 personilnya untuk membantu pelaksanaan pembangunan tersebut, Selasa (03/09/2013). Atas hasil Karya Bhakti yang dilaksanakan Kodim 0821 Lumajang bersama masyarakat tersebut tim pengawasan dan evaluasi dari Mabes TNI-AD melakukan peninjauan di lokasi masjid Baiturrohman Desa Kandangan Kecamatan Senduro. Tim Staf Teritorial Angkatan Darat (Sterad) dari Mabes ini tiba di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, langsung disambut oleh jajaran Muspika Kecamatan Senduro serta kades dan pengurus masjid. Beberapa saat kemudian, rombongan terus menuju kelokasi pembangunan. “Kekompakan bergotong-royong bersama masyarakat harus tetap terpelihara sampai kapanpun. Saya percaya, TNI-AD bisa melakukannya,” Ungkap Fachrudin Sementara itu, Komandan Kodim 0821 Lumajang Letkol Inf Akhyari kepada sejumlah wartawan mengatakan kegiatan Karya Bhakti TNI-AD ini bertujuan untuk lebih mendekatkan diri antara TNI khususnya TNI-AD dengan masyarakat. "Ini dilakukan agar tercipta hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak," katanya. “Kegiatan kami memang mengedapankan kebersamaan bersama masyarakat, baik secara langsung maupun tidak. Saya atas nama TNI-AD siap hadir di tengah masyarakat, jika memang dibutuhkan Mas,” Pungkasnya.(Yd/red)
Akademi Komunitas Negeri Lumajang-AKNL, Sudah Siap 80 Persen
Lumajang(lumajangsatu.com)- Pemerintah Kabupaten Lumajang terus mematangkan persiapan pembentukan Akademi Komunitas Negeri Lumajang (AKNL). Sejumlah persyaratan untuk MoU AKNL dengan kementrian pendidikan sudah dilengkapi satu demi satu. "Kita sudah komunikasi degan 7 prodi perguruan tinggi yang akan menjadi jurusan di AKNL," Ujar Winhatno Hari Surya, Kadispendik Kabupaten Lumajang, Selasa (03/09/2013). Dari 7 prodi yang akan diajukan, beberapa telah masuk dan sudah dilaporkan kepada Bupati, melalui rapat terbatas dengan instansi terkait. Meski beberap prodi belum masuk dari beberpa perguruan tinggi pengampu, namun masih ada sisa waktu untuk segera melengkapinya. "Kita harus ke Surabaya, Malang dan yang paling jauh ke Jogja, karena jurusan Griya Logam yang ada hanya di Jogja," Tambahnya. Untuk persiapan MoU sudah mencapai 80 persen, sedangkan 20 persennya, tinggal menunggu tembusan dan persetujuan dari pergurua tinggi yang ada prodi sesuai dengan prodi di AKNL. "kalau Jogja tidak setuju, maka AKNL tidak akan punya pengampu pembina prodi Griya Logam," Pungkasnya.(Yd/red)
Inilah Lokasi Penilaian Swasti Saba Wistara, Lumajang Kabupaten Sehat
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kabupaten Lumajang kembali akan mendapat penilaian Swasti Saba Wistara atau penilaian Kabupaten Sehat. Jika kabupeten Lumajang berhasil mendapatkan penghargaan itu, maka piala tersebut adalah piala kedua yang diperoleh oleh Lumajang. "Penilaian ini untuk memperpetahankan penghargaan Swasti Saba Wistara yag pernah diperoleh oleh Lumajang," Ujar Edy Khuzaini, kabag Humas pemkab Lumajang, Selasa (03/09/2013). Penilaian yang dilakukan oleh tim dari pusat, akan digelar tanggal 5 September 2013. Para tim penilaian direncanakan melihat Water Park di kawasan KWT, sebagai tempat wisata Sehat, kemuadian dilanjukan menuju Rumah Pintar, serta SD LB. Disana tim akan melihat bagaiman cara mengajar yang sehat dan beberapa penialian yang lainnya. Tim yang lain juga berkunjung ke Paud Sakinah, dilanjutkan ke Desa Berseri di Kelurahan Ditotrunan. Di Kelurahan Ditotrunan tim juga akan berkunjung ke Rw 5 untuk melihat aktifitas warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan melibatapakn peran aktif warga sekitar. "Seperti aktifitas menanam sayur dengan menggunakan pupuk organik," Terang Edy. Selain diwilayah Kota, tim Swasti Saba Wistara akan melihat pengolahan kripik pisang di Senduro yang pernah dikunjungi presiden SBY. Disana tim akan melihat bagaimana memproduksi kripik yang sehat. Setelah dari Desa Burno, tim akan melihat wisata sehat yang berda di Pasrujambe yakni wisata Agropolitan. "Disamping itu, tim juga akan melakukan penilaian kantor sehat, sungai sehat, pasar sehat, terminal sehat dan beberpa penilaian yang lainnya," Terangnya. Lanjut Edy, penghargaan Swasti Saba Wisatara bukan tujuan akhir dari semua kegiatan. Namun, dengan penghargaan tersebut, diharapkan semua warga Lumajang bisa bersama-sama menjaga kesehatan diri dan lingkungan, dengan selalu menjaga kebersihan baik diri maupun lingkunagn disekitarnya.(Yd/red)
Sungai Asem Ditengah Kota Lumajang, Kotor Dengan Sampah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kondisi sungai Asem yang mebelah kota Lumajang sungguh sangat memprihatinkan. Pasalnya, sungai yang menjadi icon Lumajang itu kotor dengan sampah rumah tangga. "Eman kalau saya liat kondisinya sangat memprihatikan," Ujar Antoni Warga Lumajang, Selasa (03/09/2013). Jika dibiarkan begitu saja, tanpa adanya penanganan dari pemerintah dan warga sekitar, maka sungai asem akan menjadi sumber masalah di Lumajang. padahal, lumajang adalah salah satu Kabupaten yang mendapatkan penghargaan Adipura dan penghargaan Swasti Saba Wistara. "Sungai kalau kotor akan menjadi sumber penyakit, "Terangnya. Ia berharap kepada dinas terkait untuk mengambil langkah untuk membersihkan sungai Asem. Misalnya dengan mengajak seluruh pegawai pemkab Lumajang dan warga untuk bersama-sama membersihakn sungai Asem dari sampah. "Mungin bisa bauat gerakan satu hari bersih-bersih sungai Asem," Paparnya. Dismaping itu, agar sampah tidak kembali lagi, harus ada peraturan yang memberikan sanksi tegas bagi warga yang membuang sampahnya sembarangan. Sehingga, tidak ada lagi warga yang membuang sampah ke sungai Asem. "Ada aturan yang jelas untuk menindak tegas warga yang buang sampah sembarangan," Pungkasnya.(Yd/red)
PAK 2013, Belum Diajukan Eksekutif ke DPRD Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Masuk bulan ke 9 Tahun anggran berjalan pada APBD 2013, pemerintah Kabupaten belum mengajukan rencana Peruabahan Angaran Keuangan (PAK). Menurut Achmad Jauhari, Wakil Ketua DPRD Lumajang, hingga saat ini, pemerintah belum mengajukan PAK kepada DPRD untuk dilakukan pembahasan. "Hingga kini rencana PAK belum diajukan oleh Eksekutif," Ujar Legislator PKB itu, Selasa (03/09/2013). Pihaknya Kata Jauhari, juga belum mendapatkan informnasi apakah PAK akan diajukan atau tidak, mengigat waktu untuk realisasi anggran 2013 tinggal 3 bulan saja. Namun, ia berharap agar PAK bisa diajukan. "Kita berharap ada PAK untuk mengegser pos anggaran yang harus didahulukan," Terangnya. Lanjut Jauhari, adanya PAK sebenarnya sangat perlu, untuk menyesuaikan kebutuhan anggran ataupun untuk pergeseran pos anggaran yang lebih penting dan harus didahulukan. Namun, perlu atau tidaknya PAK dikembalikan lagi kepada eksekutif, sebagai pelaksana, untuk melakukan perincian penggunaan anggran yang harus diutamakan. "Kita kembalikan lagi kepada eksekutif apakah akan mengajukan PAK atau tidak," Pungkasnya.(Yd/red)
Polisi Temukan Telapak Tangan, Korban Mutilasi Pinggir Pantai Bambang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Lengkap sudah potongan tubuh Ngatiani, korban pembunuhan mutilasi di pinggir pantai Bambang, Desa Bago, Kecamatan Pasirian beberapa waktu lalu. Pasalnya, tim identifikasi Polres Lumajang, telah menemukan telapak tangan kanan korban, tak jauh dari tubuh korban ditemukan, Selasa (03/09/2013). Mendengar kabar ditemukannya sisa potongan tubuh korban mutilasi, puluhan warga berduyun-duyun datang, karena penasaran dengan informasi tersebut. Tak pelak, pengambilan potongan tangan itu, menjadi tontonan warga. "Kita duga kuat ini adalah potongan tangan dari korban Ngatiani," Ujar AKBP Singgamata, Kapolres Lumajang. Dugaan bahwa potongan tangan adalah milik korban, karena lokasi potongan tangan tak jauh dari lokasi ditemukannya tubuh korban mutilasi. Meski demikian, guna memastikan kebenaran tersebut, potongan tangan dibawa ke RS Dr Haryoto Lumajang. Dengan ditemukannya potongan tangan korban, berarti lengakap sudah semua anggota tubuh korban mutilasi. Setelah melalui pemerikasaan forensik, potongan tubuh akan diserahkan kepada keluarga, untuk dimakamkan bersama jasad korban. "Kita periksa dulu lah," Terangnya. Seperti diberitkan sebelumnya, Warga Desa Bago digegerkan dengan penemuan mayat korban pembunuhan dengan cara dimutilasi. Setelah dilakukan penyelididikan, akhirnaya dikethui korban adalah Ngatiani Janda Anak satu, dengan alamat Curah jeruk, Desa grati, kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang.(Yd/red)
Polisi Mulai Temukan Titik Terang, Pelaku Mutilasi Ngatiani
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jajaran Reskrim Polres Lumajang terus bekerja keras dan cepat Untuk mengungkap pembunuhan sadis dengan mutilasi yang menimpa Ngatiani warga Grati beberapa waktu lalu. Kepolisian juga telah mengantongi sejumlah nama, yang diduga terlibat dalam pembunuhan sadis itu. "Tim kasus mutilasi terus bergerak cepat untuk segera mengungkap pelaku kasus mutilasi dipinggir pantai Bambang," Ungkap AKBP Singgamata SIK, kepada sejumlah wartawan, Selasa (03/09/2013). Menururtnya, dari hasil penyelidikan yang dilakuka petugas dilapangan dengan memintai keterangan sejumlah saksi, cukup mengembirakan. Petugas berhasil mengantongi sejumlah nama, yang diduga tau atau terlibat dalam pembunuhan itu. "Kita sudah kantongi nama-nama yang diduga terlibat dalam pembunuhan itu ya," Terang Kapolres. Meski demikian, polisi masih mengumpulkan bukti-bukti maupun keterangan saksi, untuk menetapkan tersangka pada terduga tersebut. Polisi berharap kepada warga untuk memberikan informasi jika mengetahui korban dahari-hari terkahir korban, sebelum ditemukan tewas dimutilasi. "Do'akan saja, kita segera menetapkan tersangkanya," Pungkasnya.(Yd/red)