Komnas HAM Dapati Temuan
Istri Linmas Pulo Meninggal Jaga TPS Bingung Masa Depan Anaknya
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kematian petugas linmas di TPS 24 Desa Pulo Kecamatan Tempeh, M. Solikin, meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga. Utamanya bagi sang istri, Ida Mustofa.
Ida mengaku saat ini kebingunan terhadap masa depan anaknya. Karena 2 dari 3 anaknya masih bersekolah. Tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar.
BACA JUGA :
- Komnas HAM Investigasi Penyebab Kematian Petugas Pemilu Lumajang
- Komnas HAM Temukan Penyebab Kematian Petugas Pemilu di Lumajang
Semenjak ditinggal suaminya, tentunya beban akan dilimpahkan sepenuhnuya padanya. Ia harus memikirkan sendiri kedua anaknya, agar bisa tetap bersekolah.
"Yang satu masih TK, satunya lagi MI," katanya di Kantor KPU setelah dia bertemu dengan tim dari Komnas HAM, Kamis (16/5).
Ia pun tidak bisa bercerita banyak lagi. Ia belum tahu tentang nasibnya dan anak-anaknya selanjutnya. "Harapannya, masa depan anak saya masih bisa sekolah," jelasnya.
Ia menceritakan, saat mengetahui kematian suaminya yang menjaga TPS, mengagetkan dirinya. Karena sebelumnya, suaminya juga tidak memiliki riwayat sakit.
"Saya kaget, gak nyangka," ujarnya.
Ia meyakini kematian suaminya memang karena kelelahan. Karena sejak H-1 coblosan suaminya sudah menjalankan tugas. Bahkan Ia tidak pulang pada malam harinya.
"Katanya kalau mau pulang harus gantian, kebetulan temannya pulang tapi tidak kembali malam itu," ucapnya.
Akhirnya setelah berjaga berjam-jam, Solikin meninggal di hari pencoblosan, Rabu (17/4). Sebelum meninggal, Ia mengeluh pusing saat proses penghitungan suara di TPS. (nr/ls/red)
Editor : Redaksi