Bubker Kapolres dan Netizen

Netizen Akui Kinerja AKBP Arsal Sahban dan Tim Cobra Dirasakan Masyarakat Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Netizen Akui Kinerja AKBP Arsal Sahban dan Tim Cobra Dirasakan Masyarakat Lumajang
Kapolres Lumajang bersama Netizen Kaki Gunung Semeru.

Lumajang (lumajangsatu.com) - Semasa kepemimpinan Kapolres Lumajang AKBP DR. Muhammad Arsal Sahban SH, SIK, MM, MH langsung membuat facebook group Sahabat Kapolres Lumajang yang dikendalikannya sendiri dengan tujuan sebagai sarana interaksi langsung Kapolres dengan masyarakat.

Dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan, yang bergabung menjadi member facebook group Sahabat Kapolres Lumajang sudah mencapai 11 ribu lebih. Hal ini karena masyarakat sangat antusias atas gebrakan Kapolres khususnya dalam membentuk Tim Cobra.

Tim Cobra Polres Lumajang saat ini menjadi harapan masyarakat untuk mengatasi maraknya kriminalitas yang terjadi seperti kasus Begal dan maling sapi. Prestasi Tim Cobra yang mampu menangkap para pelaku kriminal tersebut menyebabkan kejadian begal dan maling sapi turun drastis sangat di apresiasi seluruh masyarakat Lumajang.

Silaturahmi Kapolres dan para Netizen yang tergabung dalam Facebook Groupnya dihadiri lebih dari 100 netizen. dimana undangan dilakukan secara terbuka di facebook milik Kapolres. Bahkan ada netizen dari Riau dan Bali yang kebetulan sedang ke lumajang juga hadir dalam kegiatan tersebut.

Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH mengungkapkan  Kegiatan silaturahmi ini sebenarnya inistiatif dari Netizen. tentu saya tidak bisa menolak permintaan silaturahmi mereka. dirinya  sangat terbantu atas masukan-masukan yang diberikan di facebook group saya.

"Banyak kejadian bisa kami ungkap karena informasi yang diberikan oleh netizen. untuk itu saya mengajak netizen yang tergabung di facebook group saya untuk membantu kami mewujudkan keamanan di Lumajang," ungkap Arsal.

Kegiatan ini juga untuk lebih mendekatkan Kapolres dan Tim Cobea  dengan masyarakat. Sehingga program-program yang kami buat akan mudah mendapatkan dukungan masyarakat.

"tujuan akhirnya adalah menjadikan lumajang menjadi wilayah yang aman, tentram dan damai” ujar Arsal kembali.

Tinarsum warga riau kelahiran lumajang yang juga menyempatkan hadir mengaku  datang karena ingin ketemu dengan Kapolres dan tim cobra yang sangat luar biasa dalam mengatasi begal di lumajang.

"saya salut, masyarakat sekarang jadi tidak takut jalan di malam hari," aku Tinarsum.

Kegiatan silaturahmi Kapolres dan Netizen ini sendiri dilaksanakan di Lobby Polres Lumajang dengan cara lesehan sambil mendiskusikan masalah-masalah kamtibmas secara santai. Dukungan Netizen atas kinerja Kapolres dan Tim Cobranya terus-menerus diutarakan dalam diskusi tersebut. (res/ls/red)

Editor : Redaksi

Tag
Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.