Kuliner Lumajang.

Menikmati Renyahnya Tahu Walik Khas Warung Mahardika Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Menikmati Renyahnya Tahu Walik Khas Warung Mahardika Lumajang
sangat cocok dihidangkan sebagai camilan tahu walik ini,

Lumajang (Lumajangsatu,com)- Penganan olahan tahu saat ini sangat beragam dan cukup mudah kita temui di banyak tempat. Salah satu penganan olahan tahu yang perlu Anda coba adalah tahu walik khas Mahardika di Dusun Wungunrejo Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung Kabupaten Lumajang.

 

Tahu Walik merupakan olahan tahu yang memiliki tekstur renyah di luar dan kenyal di dalam. Cara membuatnya pun sangat mudah. Goreng tahu cokelat hingga setengah matang, lalu angkat bagian tengah tahu kemudian masukkan adonan daging ayam di dalamnya.

Adonan tersebut terdiri dari daging ayam, tepung, dan bumbu yang dihaluskan dan dicampur menjadi satu. Setelah itu, goreng lagi tahu dan adonan yang telah menyatu hingga matang.

 

Muhamad Alfarisi, pedagang tahu walik yang menjajakan dagangannya , mengatakan usaha tahu walik sudah ditekuninya selama 5 bulan.

“Tahu Walik ini memiliki adonan di dalam tahunya seperti ketika membuat bakso, daging ayam dihaluskan dan nantinya dicampur adonan tepung. Untuk adonannya sudah dari bos dan saya di sini tinggal menggoreng saja, proses penggorengannya juga dilakukan dua kali hingga benar-benar krispi,” ujar Faris saat ditemui Tim Lumajangsatu.com

Tahu walik berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti “dibalik”.

Dalam satu hari, Faris bisa mendapatkan omzet Rp1,2 juta dan menghabiskan 1.200 tahu.

“Pengunjung yang beli tahu walik ini memang terbilang beragam, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Selain itu untuk harganya juga murah yakni Rp1.000 untuk satu buah. Kalau jam buka biasanya dari jam 07.00 sampai 20.00 tergantung situasi,” ungkapnya (Ind/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.