Kampus Lumajang

Kuliah di  Lumajang Plus Studi Luar Negeri,  Daftar Saja di STIE Widya Gama!

Penulis : lumajangsatu.com -
Kuliah di  Lumajang Plus Studi Luar Negeri,  Daftar Saja di STIE Widya Gama!
STIE Widya Gama masih membuka pendaftaran mahasiswa baru tahun 2019

Lumajang (lumajangsatu.com) - Berkuliah di Lumajang namun berhasrat  dan minat  Studi di Luar Negeri, jelas, jawabnya hanya satu, STIE Widya Gama Lumajang. Betul, STIE Widya Gama Lumajang sudah  mengirimkan mahasiswanya Student Exchange dan sit in ke berbagai kampus luar negeri. Antara lain, di Internasional College Rajamangala Universitas of Technologi Krungthep Thailand dan di Nattional University of Kaohsiung (NUK) di Taiwan serta sejumlah kampus di Pilipina.

“Mau ngikut juga studi ke luar negeri, maka tidak  ada alasan lain selain, segera saja daftar ke STIE Widya Gama Lumajang,” kata Ketua STIE Widya Gama Lumajang Ratna Wijayanti Daniar Paramita, SE.,MM, melalui Moh Hudi Setyobakti, SE.,MM, Ketua Panitia Peneriamaan Mahasiswa Baru (PMB)  STIE Widya Gama Lumajang.

M. Hudi Setyobakti menjelaskan, keberhasilan STIE Widya Gama Lumajang memberikan kesempatan kepada mahasiswanya student exchange dan sit in di luar negeri merupakan implementasi kerja sama. “Sebelumnya sudah ditanda tangani kerja sama STIE Widya Gama Lumajang dengan beberapa kampus di luar negeri,” tambahnya bangga.

Peluang studi ke luar negeri ini bukan hanya  bagi mahasiswa. “Para Dosen juga mempunyai peluang yang sama,” tandasnya. Tentu ini akan mendorong peningkatan sisi Sumber Daya Manusia khsusunya di kalangan Dosen. “Secara langsung juga berdampak ke kelembagaan dalam  hal ini kampus,’’ ungkapnya serius.

Lebih lanjut M. Hudi Setyobakti mengungkapkan, masih terbuka  bagi yang hendak kuliah di kampus satu-satunya ekonomi di Lumajang ini. “STIE Widya Gama Lumajang masih membuka Pendaftaran Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2019 – 2020,” tambahnya.

Waktu pelaksanaan pendaftaran, 27 Juni  sampai 29 Agustus 2019.  Tempat pendaftaran : Kampus STIE Widya Gama Jl. Gatot  Subroto No. 04  Lumajang – 67352. Sebagai persyaratan adalah, (1) Foto copy KTP : 1 lembar, (2) Foto Copy Ijazah & SKHUN : 1 lembar, (3) Foto Copy Kartu Keluarga : 1 lembar, (4) Foto Copy Akte Kelahiran : 1 lembar, (5) Pas  Foto  3 x 4 : 2 lembar, dan (6) Biaya Pendaftaran : Rp 250.000,00.

M. Hudi Setyobakti menyampaikan, bagi mahasiswa baru nantinya yang punya talenta di STIE WIDYA GAMA sudah ada UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Yaitu,  (1) Pecinta Alam, (2) Kewurausahaan, (3) Kesenian (4) Olahraga,  (5) Pengembangan Bahasa (6) Jurnalistik  (7) Kelompok Studi Pasar Modal (Trading Saham), dan (8) Pengembangan Keilmuan, Kerohanian. Info lebih lanjut, hubungi : Imanita – 089616717913 (WA) dan Rauf – 082132219203 (WA).

STIE Widya Gama Lumajang ‘ Berkarakter dan Berkualitas”(Red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.