Jurnalis Perempuan
Indana : Ikut Liputan Tim Cobra ke Luar Kota Sebuah Pengalaman Tak Terlupakan
Lumajang (Lumajangsatu.com) - Baru-baru ini pemberitaan terkait dengan bisnis sistem piramid Multilevel marketing atau biasa disingkat MLM dari PT Amoeba yang lebih dikenal Q-Net harus berurusan dengan Tim Cobra dari polres Lumajang. Pasalnya, bisnis tersebut ternyata telah menjerat banyak korban.
Bermula ketika salah satu warga Desa Sumbersuko Lumajang melaporkan hilangnya seorang gadis seminggu yang lalu dan tak kunjung kembali. Tim Cobra pun segara mengusut dan melakukan pencarian terkait keberadaan gadis tersebut, dan ternyata gadis yang menghilang ini ditemukan di kota Madiun.
Gadis tersebut terjaring dengan bisnis MLM yang dikepalai oleh Karyadi. Setelah melakukan pengecekan, Karyadi segera diringkus. Tim cobra segera merencanakan giat rilis pengamanan Tempat kejadian perkara.
Saya sendiri sebagai perwakilan wartawan dari media Lumajang satu ikut serta dalam giat tersebut. Tugas ini merupakan kali pertama saya keluar kota bersama Tim Cobra untuk giat rilis police line.
Sebelumnya, saya hanya mengikuti jejak penelusuran seputar Lumajang dan sekitarnya. Pada giat kali inipun, lagi-lagi saya menjadi anggota yang tercantik seperti sebelumnya. Yang tak lain hal itu dikarenakan saya adalah anggota perempuan sendiri dalam perjalanan ini.
Sebenarnya masih ada 5 awak media lain, namun mereka rata-rata mendelegasikan wartawan laki-laki. Tapi itu bukan sebuah masalah. Pada perjalanan kali ini, saya bersama Resmob berada dalam satu mobil.
Tapi rupanya, mobil yg akan kita gunakan harus direparasi terlebih dahulu karena kondisi ban yang tidak memungkinkan untuk perjalanan jauh. Jarak tempuh Lumajang-Madiun kurang lebih 5 jam. Tetapi, saat sampai di Surabaya untuk melakukan ishoma, saya harus berpindah tempat dan satu mobil dengan Kasat Reskrim seperti yang kerap kali saya lakukan. Lantaran mobil sebelumnya harus direparasi ulang.
Sesampainya di Madiun sekitar pukul 23.00 an. Lagi-lagi, keuntungan menjadi anggota tercantik adalah saya mendapatkan fasilitas kamar full untuk saya pribadi.
Keesokan harinya, giat rilis pemasangan police line dan penggeledahan di rumah yang digunakan sang motivator selalu ia banggakan. Rumah yang sebelumnya hanya saya lihat di you tube, sekarang bisa saya lihat secara langsung.
Kami segera terjun kerumah tersebut. Tidak hanya itu , kami juga ke tempat si motivator biasa melakukan presentasi. Tim Cobra Polres Lumajang segera melakukan pemasangan police line.
Rumah megah tersebut juga tidak luput dari penggeledahan, namun urung dilakukan lantaran dihalau oleh tim kuasa hukum Karyadi dan harus melakukan koordinasi terlebih dahulu.
Setelah rembuk yang cukup lama, Tim Cobra memutuskan untuk tidak menggeledah rumah tersebut. Faktor yang menjadi pertimbangan Tim cobra adalah untuk menghargai pengacara si motivator. Seusai dari sana , kamu menuju tempat yang tak luput dari incaran Tim Cobra yakni kos-kosan bagi para Upliner yang tak lain para kaki piramid yang menjadi kaki dari Karyadi.
Tim Cobra Polres Lumajang juga mencari keberadaan 2 anak yaitu Uswatun dan Rika, tapi tidak tercium keberadaan keduanya disana. Merekapun segera menjadi Daftar pencarian orang.
Setelah giat ini, sayapun bergabung dengan para wartawan dan awak media yang ternyata berasal dari kota-kota lain. Hal inipun menjadi kesempatan bagi saya untuk saling mengenal wartawan senior dan sharing tentang dunia media. sekaligus menambah wawasan dan jaringan. Inilah pengalaman saya liputan ke luar kota untuk pengungkapan kasus yang viral di media sosial kasus dugaan penipuan bisnis invstasi. (ind/ls/red)
Editor : Redaksi