Melihat Langsung even Budaya

Himaprod KPI IAI Syarifuddin Gelar Pul Kumpul di Loemadjang Mbiyen

Penulis : lumajangsatu.com -
Himaprod KPI IAI Syarifuddin  Gelar Pul Kumpul di Loemadjang Mbiyen
Mahasiswa Himaprod KPI Saat di Pemukiman Buruh Perkebunan Teh Gucialit.

Gucialit (lumajangsatu.com) -  Himpunan Mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (HMP KPI) IAI Syarifuddin nerkunjung even Loemadjang Mbiyen di Desa Kertowono Kecamatan Gucialit. Kehadiran mahasiswa Komunikasi kampus di Wonorejo itu  untuk mengenal lebih jauh strategi pengelolaa event dan publikasi mengenalkan Lumajang melalui pagelaran budaya lokal.

Selaim itu juga memperkuat kedalam mengenai komunikasi tradisi dan teknologi komunikasi djaman doeloe. Kemudian ajang perkumpulan semua anggota dan pengurus Himaprod KPI.

Mahasiswa KPI menilai acara Loemadjang Biyen tidak jauh beda dengan Loemadjang Djaman Doeloe, hanya berbeda tempatnya saja. Hal ini sebagai pemerataan event tahunan Pemkab dan mengenalkan potensi wisata serta ekonomi masyarakat Lumajang.

"Semoga dengan adanya kegiatan perrtemuan Himaprod KPI ke acara Lumajang berkonsep budaya senantiasa dilakukan," ujar Kaprodi Komunikasi Penyiaran Islam IAI Syarifuddin, Achmad Arifulin Nuha, Sabtu (28/9/2019).

Masih kata dia, Himaprod harus  tetap solid dan kita juga dapat membahas hmp kpi  dengan keterkinian bidang komunikasi. Dirinya harap acara perkumpulan seperti ini tidak hanya berhenti sampai disini saja.

"Untuk ke depannya adakan acara perkumpulan seperti ini dengan rutin," tambah pria yang juga jurnais televisi itu.  (Mg2/ls/red)

 

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).