Jadi Langganan Kritik Buruknya Pelayanan, Inilah Jawaban Direktur RSUD Haryoto Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Jadi Langganan Kritik Buruknya Pelayanan, Inilah Jawaban Direktur RSUD Haryoto Lumajang
dr TRIWORO, DIREKTUR RSUD HARYOTO LUMAJANG
Lumajang(lumajangsatu.com)- Direktur Rumah Sakit Umum Dr Haryoto Lumajang, dr Triworo mengakui bahwa lembaga yang dipimpinnya selalu menjadi sasaran kritik dalam setiap kali pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Lumajang. Menurutnya, Rumah Sakit merupakan unit layanan yang melayani orang-orang yang sedang kesusahan.

"Rumah sakit adalah unit layanan yang melayani orang yang kesusahan sehingga sensitif ya, namun teman-teman tidak patah semangat dan terus memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih baik lagi," Ujar dr Triworo usai aksi solidaritas untuk dr Ayu, Selasa (19/11/2013).

Saran dan kritik dari Pasien, Kelurga Pasien, tokoh masyarakat dan pemangku kebijakan dalam hal ini DPRD Lumajang akan menjadi masukan agar RSUD terus memberikan pelayanan yang lebih lagi. Disunggung kritik pada RSUD Haryoto yang terus berulang setiap tahunnya, Triworo berdalih bahawa sebaik apapun pelayanan rumah sakit pasti selalu ada komplain.

"Sebaik apapun pelayanan rumah sakit pasti selalu mendapatkan komplain, karena tingkat kepuasan satu orang dengan yang lainnya pasti berbeda," Terang perempuan murah senyum itu.

Menejmen rumah sakit kata Triworo terus melakukan perbaikan pelayanan untuk para pasien. Jika selama ini yang menjadi keluhan adalah sarana dan prasarana, maka pihak rumah sakit telah melakukan perbaikan sarana dan prasarana. Dari segi SDM, pihaknya selalu melakukan pelatihan kepada para pegawainya. "Termasuk besok ini kita akan melakukan pelatihan pelayanan prima di rumah sakit," Terangnya.

Triworo juga mengklaim, dalam survey pelayanan yang dilakukan, 85 persen pasien mengaku puas dengan pelayanan RSUD Haryoto. Meski memiliki nilai tinggi dalam kepuasan pelayanan namun pihaknya terus meningkatkan kualitas pelayanan bagi pasien.

"kalu ngomong pelayanan pasti tidak 100 persen pelanggan puas, namun 85 persen dirasa nilai yang cukup baik untuk pelayanan," Jelasnya.

Dari hasil survey yang dilakukan internal Rumah Sakit, yang banyak dikeluhkan oleh pasien adalah jam buka poli klinik. Ia berdalih, dokter di poli klinik hanya satu orang, dimana harus melayani dibeberapa tempat, seperti melayani pasien di ruangan. "Yang lebih parah itu kan pasien yang diruangan," Imbuhnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.