Semeruku Bisa, Pertahankan..!

Semeru FC Lumajang Bungkam PSN Ngada Melalui Hattrick Gol Rizky Pangestu

Penulis : lumajangsatu.com -
Semeru FC Lumajang Bungkam PSN Ngada Melalui Hattrick Gol Rizky Pangestu
PSN Ngada Vs Semeru FC melalui Live Streaming Gajayana TV. ( screent shoot Youtube)

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hatrick Gol Rizky Pagestu ke gawang PS Ngada mengantarkan kemenangan Semeru FC dengan skor 2-4 dalam laga pra Liga 3 Nasional Grup C di Stadion Untung Suropati - Kota Pasuruan, Minggu (13/10/2019).

Bertanding dicuaca 27 derajat celcius, The Red Lava mampu menjaga ritme pertandinga. Di 5 menit awal dikejutkan gol balasan dari PSN Ngada.

Arek-arek Semeru FC mampu bangkit dengan serangan balik oleh Fasiol Yunus disambut oleh Rizky Pagestu di kota pinalti.

Meski pertandingan berlangsung keras, anah Asuh Stefan Keeltjes tidak terpancing. Penguasan bola yang menjadi ciri khas Semeru hilang saat PSN Ngada melakukan pressing ketat.

"Alhamdulillah, bisa bisa bawa poin 3 dari away perdana," kata Manajer Semeru FC, Gathan Thoriq.

Menurut dia, pertandingan sangat berat, karena cuaca yang cukup panas. Namun, bisa diatasi dengan bermain tenang dan lugas. "Luar biasa kali ini," paparnya.

Dengan kemenangan melawan PSN Ngada, Semeru FC mendapat poin 6 dari dua kali kemenangan. Sedangkan produktifitas gol luar biasa, kemasukan 2 dan memasukan 8 buah. (ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).