Bukan Sekedar Motret

Mahasiswa KPI IAIS Belajar Foto Jurnalistik Bareng Fotografer Muda Surabaya

Penulis : lumajangsatu.com -
Mahasiswa KPI IAIS Belajar Foto Jurnalistik Bareng Fotografer Muda Surabaya
Ahmad Mukti Fotografer Muda UKM CIPHOC Surabaya menyampaikan materi foto jurnalistik ke mahasiswa IAI Syarifuddin.

Lumajang (lumajangsatu.com) - Himpunan Mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (Himaprod KPI) IAI Syarifuddin Lumajang menggelar pelatihan foto jurnalistik di ruang micro teaching, Sabtu (2/11/2019). Fotografi adalah bagian dari ilmu komunikasi dengan menyampaikan gambar dengan lukisan menggunakan cahaya.

Foto Jurnalistik sebuah karya gambar yang terekam dengan kamera profesional atau ponsel bisa berbicara sendiri. Sehingga para audien bisa langsung memahami foto itu sendiri tanpa caption atau keterangan.

Untuk pemateri dari fotografer muda asal Surabaya yang aktig di Unit Kegiatan Mahasiswa Communication Photography Club (UKM) CIPHOC) Universitas Dr.Soetomo. Mereka Ahmad Mukti fotografer mantan fotografer Surabaya Post, Surabaya Pagi dan Patrik dari bisnissurabaya.com.

"Kami berharap adik-adik mahasiswa KPI mengetahui foto jurnalistik dan praktek dimentori oleh ahlinya," kata Ketua Himaprodi KPI IAIS Ika Lailatul Munawaroh.

Baginya, belajar foto bukan hanya sekedar memotret tetapi menyampaikan pesan yang bisa diterima langsung dan dipahami oleh publik. "Jadi foto jurnalistik itu memiliki teknik," paparnya.

Ketua UKM CIPHOC, Ahmad Mukti mengatakan, foto jurnalistik itu bagaimana si fotografer bisa menyampaikan pesan dalam sebuah foto. Sehingga si audince tidak memiliki banyak interpestasi atau persepsi saat melihat foto.

"Foto jurnalistik ini biasanya dipakai di Media Massa atau pameran saja," ungkapnya.

Para Mahasiswa KPI IAI Syarifuddin sangat antusias untuk praktek baik didalam ruangan dan luar. (ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.