Pelajari Video dan Tidak Emosii

Inilah Cara PSN Ngada Bekuk Semeru FC Lumajang di Kandang

Penulis : lumajangsatu.com -
Inilah Cara PSN Ngada Bekuk Semeru FC Lumajang di Kandang
Pelatih dan Kapten PSN NGada saat Press Conference.

Kota Lumajang - Pelatih PSN NGada, Marselinus dan Kapten Tim, Oktavianus membocorkan cara memenangi pertandingan melawan Semeru FC dikandangnya, Minggu (16/11/2019). Salah satunya dengan mempelajari video pertandingan The Lava.

"Saya pelajari betul dua video saat kami dikalahkan dan Semeru FC dikalahkan Persegres," ungkap Marsel dengan percaya diri saat Press Conference.

Menurut dia, dari video pertandingan, dirinya menemukan celah kelemahan Semeru FC dengan dipenuhi pemain berskill tinggi. Kemudian diterapkan dipertandingan meskipun sejumlah pemain intinya terakumulasi kartu.

"Alhamdulillah bisa menang, meskipun bukan ekspektasi kami," ungkapnya.

Pelatih berbadan tegap ini mengaku, secara skill anak asuhnya kalah dengan semeru FC. Namun untuk nyali dalam menghadapi pertandingan miliknya.

"Jujur untuk sebuah tim jika saya memilih, jelas pemain memiliki nyali, skill bisa dibentuk," paparnya.

Kapten Oktavianus mengaku kunci kemenangan adalah dengan tidak emosi saat bermain. Pasalnya, kelemahan rekan-rekanya mudah tersulut emosi saat berlaga.

"Kami saling mengingatkan untuk tidak emosi, agar permainan fokus," jelasnya. (ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).