Ajari Santri NU Menguasai Dunia Virtual

Santri Design Lumajang Beri Pelatihan di Ponpes Hidayatul Mubtadi iin

Penulis : lumajangsatu.com -
Santri Design Lumajang Beri Pelatihan di Ponpes Hidayatul Mubtadi iin
Santri Design Lumajang Beri Pelatihan di Ponpes Hidayatul Mubtadi Lin

Kedungjajang - Santri Design Lumajang (SDL), gelar pelatihan desain di pondok pesantren (Ponpes) Hidayatul Mubtadi Iin Desa Curahpetung Kecamatan Kedungjajang. Hal tersebut ditargetkan agar santri mampu menguasai dunia virtual, Jum'at (28/08/2020).

Arif Hermawan mengungkapkan SDL mempunyai program pelatihan dilembaga-lembaga yang basis NU. "acaranya Millennial Designer Camp jadi nanti kami tour disetiap lembaga,"ungkapnya saat ditemui Lumajangsatu.com di lokasi pelatihan ponpes Hidayatul Mubtadi Iin Desa Curahpetung Kecamatan Kedungjajang.

Pria jangkung tersebut mengungkapkan bahwa santri millenial harus mampu desain, harus mampu berdakwah secara visual. "zaman semakin berkembang, khazanah dakwah juga demikian. Santri harus mampu mengiringi kemajuan zaman. SDL akan membimbing santri sampai menguasai desain,"ungkapnya.

Sidki salah satu ustad di pesantren Hidayatul Mubtadi Iin mengungkapkan bahwa pemahaman desain santri masih minim. "Kami bersyukur mas, ada SDL ke Lembaga kami,"ungkapnya.

Mahasiswa Jurusan Sastra Bahasa Indonesia tersebut memaparkan bahwa, akan ada konsep jangka panjang terkait hasil pelatihan desain. "Nanti kami buat organisasi desain, sehingga akan ada regenerasi berkelanjutan,"pungkasnya. (Oky/Ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).