Tanaman Hias

Janda Bolong Menyita Perhatian Ditengah Pandemi Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Janda Bolong Menyita Perhatian Ditengah Pandemi Lumajang
Tanaman Hias Janda Bolong.

Lumajang - Ditengah melemahnya beberapa sektor sentral kehidupan akibat pandemi Covid 19. Hal terbalik justru terjadi pada sektor tanaman hias, bunga Janda Bolong menyita perhatian publik beberapa bulan belakangan tak terkecuali di Lumajang.

Muhammad Yunus salah satu pegiat tanaman hias di Lumajang mengungkapkan bahwa sekitar 2 bulan belakangan ini, bunga Janda Bolong banyak diminati masyarakat.

"Saya awalnya fokus Aglonema, tapi karena di media sedang viral bunga Janda Bolong dan banyak orang nyari jadi saya juga jual,"ungkap pria asal Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun tersebut.

Sekedar Informasi Bunga Janda Bolong atau disebut Monstera adalah spesies tanaman tropis asli Amerika Tengah yang memiliki ciri khas daun berlubang, sehingga bunga Janda Bolong terlihat mempesona dan elegan.

Yunus memaparkan bahwa Janda Bolong harga jualnya menyesuaikan dengan jumlah daun. "Harganya sesuai daun, 1 daun 5000 jadi kalau satu batang ada 5 daun berarti harganya 25 ribu,"jelasnya.

Dia juga memaparkan bahwa bunga Janda Bolong yang dia jual jenis biasa. "Macam-macam jenisnya ada yang sampai 80 juta harganya, tergantung jenis dan jumlah daunya,"pungkasnya. (Oky/ls/red)

Editor : Redaksi

Sosialisasi Keputusan Kemenpan-RB

Komisi A DPRD Dukung Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang

Lumajang - Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan tenaga kerja Non-ASN dengan menyelenggarakan sosialisasi Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPANRB) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Kegiatan ini berlangsung dalam format talkshow di acara Jelita yang disiarkan oleh LPPL Radio Suara Lumajang pada Kamis (13/02/2025).

Dindikbud

Tenaga Guru Honorer 718 di Lumajang Jalani Evaluasi

Lumajang - Sebanyak 718 tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah menjalani tahap evaluasi dalam dua kategori, yaitu Non Database (tidak ikut tahap 1) sebanyak 223 orang dan Data Based (ikut tahap 2) sebanyak 495 orang. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan tenaga honorer sesuai dengan regulasi dan kebutuhan lembaga.