Birokasi Luar Biasa

Lumajang Joss..! 2 Kali Raih Penghargaan Opini WTP

Penulis : lumajangsatu.com -
Lumajang Joss..! 2 Kali Raih Penghargaan Opini WTP
Bupati dan Ketua DPRD Lumajang terima WTP dari Gubernur Jatim.

Lumajang - Semenjak di Pimpin Cak Thoriq, Kabupaten Lumajang 2 kali raih penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Hal tersebut berkat berhasilnya Lumajang melaporkan keuangan pemerintah daerah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Penghargaan tersebut berasal dari Kementrian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia, yang diserahkan langsung Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan diterima oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq di Convention Hall Lantai 3 Grand City, Surabaya, Senin (19/10),

"Alhamdulillah ini tahun kedua kita mendapatkan Opini WTP, ini juga evaluasi bagi kita Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk supaya mempertahankan predikat Opini WTP ini, tentu ini harus kita tingkatkan dari tahun ke tahun,"harap Thoriqul Haq.

Menurutnya, capaian prestasi ini merupakan hal yang luar biasa. Karena mengelola keuangan dan aset daerah tidaklah mudah.

"Hasil Opini WTP yang diperoleh sejak tahun 2018 sampai tahun 2019 merupakan sebuah prestasi untuk Kabupaten Lumajang,"jelasnya.

Dia berharap mampu mempertahankan perolehan Opini WTP hingga hingga akhir masa jabatanya.

"Tadi kami melihat ada banyak kabupaten/kota yang mendapatkan penghargaan lebih dari kita, nah itu yang harus kami tingkatkan atau kejar di tahun-tahun yang akan datang,"pungkasnya. (Oky/ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).