UMKM Lumajang Hebat

Enaknya..! Naget dan Rambak Lele Olahan Mbak Wiji Tukum Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Enaknya..! Naget dan Rambak Lele Olahan Mbak Wiji Tukum Lumajang
Mbak Wiji Menunjukan Olahan Naget Lelenya.

Tekung - Jenis Masakan apa yang ada dibenak kalian ketika mendengar nama Ikan Lele ?. Mungkin kalian akan berpikir lalapan, atau gorengan ikan dengan tambahan sambal dan daun-daunan rebus.

Wiji Dwi Kanti Warga Perumahan Tukum Indah Blog DD 8, Desa Tukum, Kecamatan Tekung mampu membuat resep olahan ikan Lele baru, Wiji membuat olahan ikan Lele menjadi Naget dan Kerupuk Rambak.

"Saya awalnya itu iseng mas buat-buat, akhirnya banyak yang suka,"jelas Wiji saat ditemui Lumajangsatu.com di rumahnya, Selasa (17/10/2020).

Naget Lele Wanita 51 tahun tersebut bahkan pernah menjuarai membawa lomba Cipta Menu Dinas Ketahanan Pangan Lumajang tahun 2014.

"Alhamdulilah juara mas, waktu itu,"tambahnya.

Namun hingga kini Wiji Dwi Kanti hanya memasarkan produknya di online. Dia berharap di Lumajang memiliki tempat pusat oleh-oleh.

"Saya kesulitan di pemasaran mas, karena ini produk baru masih belum terkenal,"keluhnya.

Dalam seminggu Wiji mampu produksi 3 kilo ikan Lele, yang dia kemas menjadi 12 kemasan dengan berat 4 ratus gram, dia jual dengan harga 22 ribu.

"Untuk rambak Lele 50 gram, 15 ribu,"pungkasnya. (Oky/ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasienĀ  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.