Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Penulis : lumajangsatu.com -
Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk
Krecek Bung, makanan khas Lumajang yang memiliki tekstur empuk seperti daging sapi

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Lumajang, Nugraha Yudha, penetapan ini bukan hanya penghargaan terhadap kuliner, tetapi juga apresiasi atas warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah dan tradisi.

“Krecek Rebung memiliki sejarah panjang dalam budaya kuliner masyarakat Pasrujambe dan sekitarnya. Proses pembuatannya yang rumit, dari pemilihan rebung hingga pengasapan tradisional, menjadi ciri khas yang membuatnya berbeda dari produk serupa di daerah lain,” jelas Yudha saat dimintai keterangan di sela kegiatannya, Kamis (21/11/2024).

Sertfikat Krecek Bung, Makanan Khas Lumajang Sebagai Warisan Budaya Tak Benda IndonesiaSertfikat Krecek Bung, Makanan Khas Lumajang Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Tekstur Seperti Daging, Dibuat dari Rebung Bambu

Krecek Rebung, yang sekilas menyerupai daging, berbahan dasar bambu muda jenis jajang atau petung. Proses pembuatannya terbilang panjang dan unik. Rebung yang telah direbus selama 2-3 jam dipotong kecil, ditusuk seperti sate, kemudian diasapi secara tradisional selama satu hingga dua bulan di atas tungku.

“Pengasapan ini adalah rahasia kelezatan Krecek Rebung Lumajang. Lama pengasapan menentukan kualitas rasa. Semakin lama diasapi, semakin enak dan tahan lama,” terang Lukman, pembuat Krecek Rebung asal Dusun Krajan Desa Pasrujambe.

Kelezatan Tradisional dalam Setiap Sajian

Untuk penyajian, masyarakat Lumajang biasanya mengolah Krecek Rebung dengan santan dan bumbu opor. Hidangan ini semakin lengkap dengan tambahan lontong, sambal petis, bubuk kedelai, dan telur goreng.

“Rasa khas Krecek Rebung Lumajang tidak bisa ditemukan di tempat lain karena proses pengolahannya menggunakan metode tradisional. Itu yang membuat rasanya istimewa,” tambah Lukman.

Warisan yang Harus Dijaga

Dengan statusnya sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia, Krecek Rebung tidak hanya menjadi simbol kebanggaan lokal tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus melestarikannya. Nugraha Yudha berharap penetapan ini dapat mendorong masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih mencintai dan menjaga kekayaan budaya lokal.

“Melalui pengakuan ini, kami ingin mengajak masyarakat Lumajang untuk terus menjaga tradisi ini agar tidak punah. Kami juga mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan momentum ini dalam memperkenalkan Krecek Rebung ke tingkat nasional dan internasional,” pungkasnya.

Krecek Rebung adalah bukti nyata bahwa kekayaan budaya lokal bisa menjadi identitas yang membanggakan sekaligus potensi ekonomi yang menjanjikan bagi Kabupaten Lumajang.(Kom/red)

Editor : Redaksi

Petani Pahlawan Pangan

Petani Muda Sumbersari Lumajang Berinovasi Atasi Serangan Hama Pakai Insektisida Ramah Lingkungan

Lumajang - Petani terkadang disebut sebagai pahlawan pangan, namun sektor tersebut terkadang minim peminatnya terutama dari kalangan anak muda. Sebab, sektor pertanian masih belum dianggap menjanjikan, sebab harga produksi pertanian sangat tinggi, tetapi harga hasil pertanian tidak stabil dan terkadang harganya murah saat masuk musim panen raya.

Pastikan Pilkada Lancar

Bawaslu Gelar Apel Kesiapan Pengawasan Pilkada Lumajang di Stadion Semeru

Lumajang - Guna mewujudkan Pemilu yang berintegritas, bersih, jujur dan adil. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Lumajang menggelar Apel Siaga Pemilihan Serentak Tahun 2024 di Stadion Semeru Kabupaten Lumajang, Selasa (19/11/2024) pagi. Apel yang diikuti kurang lebih 2.500 petugas PTPS se-Kabupaten Lumajang tersebut bertujuan untuk mengecek kesiapan para petugas PTPS menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak tanggal 27 November 2024.