Inovasi Desa Bangun Perekonomian

Begini Cara Pemerintah Desa Duren Klakah Maksimalkan Potensi Alam

Penulis : lumajangsatu.com -
Begini Cara Pemerintah Desa Duren Klakah Maksimalkan Potensi Alam
Tomy Bendahara Desa Duren Kecamatan Klakah.

Klakah - Siapa yang tidak mengenal Klakah, salah satu Kecamatan di Lumajang yang melimpah hasil alamnya. Dari buah Nangka, Manecu, Alpukat hingga buah kelainan genenik Kelapa Kopyor.

Namun warga Klakah rata-rata menjual hasil perkebunanya langsung ke pasar, sulit ditemukan warga Klakah memiliki usaha olahan barang produksi. Hal tersebut mengakibatkan pukulan bagi petani. Ketika panen raya tiba, harga dipasar mengalami penurunan yang tajam.

Hal tersebut yang mengakibatkan Pemerintah Desa Duren, Kecamatan Klakah berpikir jeli. Perintah Bupati untuk menggalakkan adanya Badan usaha milik desa (Bumdes) di setiap desa, menjadi suntikan semangat pemerintah Desa Duren membaca potensi desa.

"Penduduk Desa Duren itu rata-rata petani, kita ingin bisa meningkatkan harga jualnya petani,"jelas Tomy, bendahara Desa Duren, Kecamatan Klakah saat ditemui Lumajangsatu.com di rumah produksi Kripik Buah Candu di Dusun Krajan, RT 05, RW 01 Desa Duren, Kecamatan Klakah, Selasa (24/11/2020).

Kecatamatan Klakah yang melimpah hasil buahnya, mampu dibaca jeli Desa, melalui Dana Desa (DD), digunakan membeli penggorengan Kripik Buah.

"2017 ketika itu, kami menunjuk Pak Sodik karena terbukti amanah dan kreatif untuk mengembangkan potensi desa,"ungkapnya.

Kini selang 3 tahun, Sodik sudah mampu menghasilkan Kripik Buah yang digandrungi warga Kecamatan Klakah. Namun produksi yang maksimal masih belum bisa dilakukan karena terkendala minimnya alat produksi.

"Alatnya satu mas, itupun yang kecil satu hari produksi 4 kali dengan menghasilkan 2 kilo Kripik Buah,"jelasnya.

Meski belum maksimal usaha Kripik Buahnya, karena terkendala alat penggorengan yang hanya 1, namun hasil olahan Kripik Buahnya digandrungi warga Klakah.

Satu bulan belakangan ini Sodik berbahagia, hal tersebut lantaran, dia mendapatkan bantuan satu alat penggorengan besar dari pemerintah. Namun masih perlu direnovasi untuk bisa memaksimalkan kualitas produksi.

"Ini ada bantuan mesin baru mas, tapi masih saya renovasi karena hasil penggorenganya tidak bagus,"ungkapnya.

Meski belum maksimal usaha Kripik Buahnya, karena terkendala alat penggorengan yang hanya 1, namun hasil olahan Kripik Buahnya digandrungi warga Klakah.

"Saya itu mas tidak pernah memasarkan keluar, habis untuk warga sini,"ujarnya.

Dia menjelaskan jika tidak mampu memenuhi pemesanan. Kini dalam seminggu dengan 1 alat penggorengan dia mampu memproduksi 15 Kilo Kripik Buah.

"Satu minggu saya mampu manjual 105 bungkus mas. 150 gram 15 Ribu mas,"katanya.

Diapun optimis perlahan dengan pasti, Bumdes di desanya, yang kini masih diolahnya secara mandiri akan berkibar.

"Nanti masyarakat Lumajang bisa menikmati olahan produksi, dari hasil alam di Klakah,"harapnya.

Tak hanya itu dia mengharapkan petani di Desa Duren mampu sejahtera karena hasil panenya akan terserap dengan harga yang stabil. Aneka Kripik Buah hasil bumi desa Duren, sudah berhasil dia jadikan kripik, berikut diantaranya;

1. Kripik Nangka.

2. Kripik Manecu.

3. Kripik Mangga.

4. Kripik Pepaya.

5. Kripik Rambutan.

6. Kripik Waluh.

7. Kripik Tape.

Jika penasaran dengan gurihnya Kripik Buah Sodik, silakan datang kerumahnya atau bisa menghubunginya di 085-315-818-383.

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.