Baru 16 Persen dari Target

10 Ribu Warga Lumajang Selesai di Vaksin Covid 19

Penulis : lumajangsatu.com -
10 Ribu Warga Lumajang Selesai di Vaksin Covid 19
Petugas kesehatan sedang menyuntikan vaksin pada penerima prioritas pelayan publik

Lumajang - Target 45 ribu penerima vaksin di Kabupaten Lumajang baru terealisasi 16 persen saja. Hanya 10 ribu lebih yang selesai di vaksin. "Baru 16 persen saja pada tahap pertama," ujar dr. Bayu Wibowo IGN, Kepala Dinas Kesehatan Lumajang, Kamis (18/03/2021).

Kendala yang dihadapi oleh petugas karena sasaran vaksin tidak datang sesuai data saat dilakukan vaksian. Hal itu menyulitkan petugas agar target 45 ribu penerima vaksin cepat selesai.

"Baisanya kita undang 100 orang yang datang hanya 50 saja, ini sudah akan mengganggu jadwal kita," jelasnya.

Berubahnya aturan tentang vaksin juga menjadi kendala, semisal vaksin yang datang untuk sekali saja. Padahal, aturan pertama vaksin yang datang untuk dua kali vaksinasi.

"Pertama vaksin yang datang langsung kita bagi dua, tapi aturan berikutnya disuruh menghabiskan," paparnya.

Setelah wilayah kota untuk pelayan publik, berikutnya vaksin akan menyasar petugas di Kecamatan. Guru-guru akan menjadi sasaran berikutnya karena masuk dalam katagori pelayan publik.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).