Kejar Target 70 Persen

Kabinda Jatim Pantau Langsung Vaksinasi Covid 19 di Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Kabinda Jatim Pantau Langsung Vaksinasi Covid 19 di Lumajang
Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Jawa Timur Marsma Rudy Iskandar didampingi Wakil Bupati dan Dandim 0821 Lumajang

Sukodono - Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Jawa Timur Marsma Rudy Iskandar melakukan kunjungan ke Lumajang. Kabinda ingin memastikan proses percepatan vaksinasi covid 19 berjalan dengan lancar dan target 70 persen vaksinasi bisa tercapai.

Didampingi Wakil Bupati, Dandim 0821 dan Kapolres Lumajang, Marsma Rudy Iskandar melihat proses vaksinasi di Desa Dawuhan Lor Kecamatan Sukodono. Terlihat warga sangat antusias untuk mendapatkan vaksin covid 19.

"Diharapan dalam minggu ini sudah 70 persen di seluruh Kabupaten/Kota se Jatim," jelas Marsma Rudy Iskandar, Rabu (17/11/2021).

Kabidan mendorong percepatan khusunya di Lansia, karena capaiannya masih rendah. Kabidan juga membawa 5 ribu stok vaksin untuk mendukung percepatan. "Targetnya Lumajang segera masuk level 1. Kita bawa 5 ribu vaksin," jelasnya.

Andi Rohman, Kepala Desa Dawuhan Lor menyatakan sejak awal vaksin, warganya sudah sangat sadar untuk mengikuti vaksin. Pada tanggal 17 Noepmber 2021, sudah vaksinasi ke lima yang dilakukan di Desa Dawuhan Lor.

"Sekitar 60 persen warga kami sudah tervaksin covid 19. Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah atas dukungannya," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Nama : Naomi Nathanael

Mahasiswa Perlu Peka Menyikapi Kenaikan Harga Pokok Masyarakat

Surabaya - Kenaikan harga bahan pokok, termasuk bahan bakar minyak (BBM), merupakan isu yang kerap kali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. BBM adalah komponen vital yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari transportasi hingga produksi barang dan jasa. Ketika harga BBM naik, efek domino yang dihasilkan bisa merambah ke berbagai sektor, mengakibatkan kenaikan biaya hidup secara keseluruhan. Dalam situasi seperti ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangatlah krusial. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki kepekaan atau pemahaman yang cukup dalam menyikapi fenomena ini.