Hanya Miliki Anak Semata Wayang

Viral Video Ibu di Lumajang Menangis Histeris Anaknya Hendak Divaksin

Penulis : lumajangsatu.com -
Viral Video Ibu di Lumajang Menangis Histeris Anaknya Hendak Divaksin
Ibu ibu memakai daster berkerudung coklat menangis histeris mengetahui anaknya akan divaksin covid 19

Randuagung - Video viral seorang ibu melarang anaknya untuk melakukan vaksinasi hingga menangis histeris. Sang ibu menangis karena takut ada efek samping yang ditimbulkan usai vaksin. Rupanya kejadian tersebut berada di Desa Gedangmas Kecamatan Randuagung.

Menurut informasi yang diterima dari masyarakat bahwa ibu itu bernama Tisa memiliki anak bernama Ami. Si ibu ini hanya mempunyai anak semata wayang itu saja dan takut jika terjadi sesuatu yang tidak dinginkan. Akibat dari aksi histeris tersebut tim vaksinator tidak jadi memberikan dosis kepada anaknya.

"Padahal sang anak menginginkan vaksin, namun sama ibunya tidak di ridhoi," kata Memey salah satu tetangganya.

Sedangkan para warga desa lainnya tetap melakukan vaksinasi meskipun masih benar-benar ketakutan untuk divaksin. Ini terjadi lantaran banyaknya pemberitaan miring tentang vaksinasi di media sosial. Selanjutnya para petugas juga memeberikan edukasi terhadap masyarakat bahwa vaksin ini halal dan aman.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Sosialisasi Keputusan Kemenpan-RB

Komisi A DPRD Dukung Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang

Lumajang - Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan tenaga kerja Non-ASN dengan menyelenggarakan sosialisasi Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPANRB) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Kegiatan ini berlangsung dalam format talkshow di acara Jelita yang disiarkan oleh LPPL Radio Suara Lumajang pada Kamis (13/02/2025).

Dindikbud

Tenaga Guru Honorer 718 di Lumajang Jalani Evaluasi

Lumajang - Sebanyak 718 tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah menjalani tahap evaluasi dalam dua kategori, yaitu Non Database (tidak ikut tahap 1) sebanyak 223 orang dan Data Based (ikut tahap 2) sebanyak 495 orang. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan tenaga honorer sesuai dengan regulasi dan kebutuhan lembaga.