Didistribusikan Sesuai Kebutuhan

38 Miliar Dana Terkumpul di BAZNAS Lumajang bagi Korban Semeru

Penulis : lumajangsatu.com -
38 Miliar Dana Terkumpul di BAZNAS Lumajang bagi Korban Semeru
Hunian Sementara (Huntara) percontohan untuk relokasi korban Erupsi Semeru Lumajang

Lumajang - Pertanggal 23 Januari 2022, bantuan untuk korban erupsi Semeru terkumpul 38,6 miliar rupiah. Bantuan dalam bentuk uang dikumpulkan di Badan Amin Zakat Nasional (BANZNAS) Kabupaten Lumajang.

Atok Hasan Sanusi, Ketua BAZNAS Lumajang menyatakan,
dana tersebut belum digunakan untuk pengungsi Semeru. Sebab, untuk 1.600 hunian sementara (Huntara) sudah dibanguan oleh Non-Governmental Organization (NGO), lembaga zakat dan organisasi keagamaan.

BAZNAS nantinya akan memenuhi kebutuhan pengungsi diluar yang telah dipenuhi oleh lembaga lain. Semisal pengadaan air bersih, listrik, alat dapur dan lainnya.

"Kita akan alokasikan pada kebutuhan yang tidak dipenuhi oleh lemabaga lain," jelas Atok, Senin (24/01/2022).

Hingga kini, bantuan masih terus mengalir dalam bentuk barang dan uang. Untuk barang langsung dikumpulkan di posko dan untuk uang dikumpulkan jadi satu di BAZNAS Kabupaten Lumajang.

"Hingga kini terus mengalir bantuan yang masuk ke BAZNAS, semuanya akan kita salurkan untuk kebutuhan korban erupsi Semeru," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Wujudkan Swasembada Pangan

Petani Lumajang Harus Mulai Gunakan Teknologi Pertanian Modern

Lumajang - Pertanian modern kini menjadi tantangan bersama bagi para petani di Lumajang untuk mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada pangan. Ketua Genta Pangan Lumajang, Prayit menyampaikan pentingnya perubahan pola pikir petani dalam bercocok tanam guna menghadapi tantangan pertanian masa kini. Melalui program sosialisasi, Genta Pangan berupaya mengedukasi para petani untuk beralih dari metode konvensional menuju metode yang lebih modern dengan pemanfaatan teknologi pertanian.

Berbeda Jaman

Prospek dan Tantangan Santri di Era Modern

Lumajang - Peran santri dalam sejarah bangsa Indonesia telah diakui sejak zaman perjuangan kemerdekaan hingga era modern saat ini. Sebagai kelompok yang memiliki pondasi kuat dalam ilmu agama, santri selalu tampil sebagai penjaga moralitas dan pelopor dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia. Namun, seiring perkembangan zaman yang ditandai oleh globalisasi, teknologi, dan perubahan sosial, peran santri juga mengalami transformasi yang signifikan. Tak lagi hanya di ranah keagamaan, kini santri memiliki potensi besar untuk berperan di berbagai sektor kehidupan seperti pendidikan, ekonomi, teknologi, dan politik.