Stabilkan Harga

Pasar Murah Minyak Goreng di Depan Pendopo Lumajang Diserbu Warga

Penulis : lumajangsatu.com -
Pasar Murah Minyak Goreng di Depan Pendopo Lumajang Diserbu Warga
Cak Thoriq memantau lagsung pasar murah minyak goreng di depan pendopo Arya Wiraraja Lumajang

Lumajang - Bupati Lumajang Thoriqul Haq menggelar pasar murah minyak goreng di depan Pendopo Arya Wiraraja. Pasar murah bagian upaya mengantisipasi kelangkaan bahan pokok khususnya minyak goreng. Pasar murah tersebut difokuskan untuk menyediakan stok minyak goreng bagi masyarakat di tengah langkanya ketersediaan kebutuhan harian tersebut di pasar.

Pasar murah minyak goreng langsung diserbu warga, karena memang hargnya murah 14 ribu perliter. Sesuai pantauan lapangan bahwa beberapa waktu belakangan pasokan minyak goreng di pasar cenderung langka. Bahkan sebelumnya harganya sempat melonjak cukup tinggi, sebelum akhirnya pemerintah pusat turun tangan menstabilkan harga.

Pemerintah akan terus menggelar pasar murah ini sampai dengan harga stabil dipasaran. "Setiap hari kami akan buka pasar murah ini" kata Bupati Lumajang yang kerap disapa dengan Cak Thoriq, Rabu (23/2/2022).

Dari kegiatan ini berharap kegiatan pasar murah mampu memenuhi tujuannya yaitu untuk meminimalisir kelangkaan stok minyak goreng.

Sedangkan menurut masyarakat yang sedang antre untuk membeli minyak goreng, Sutiya mengaku senang dengan adanya pasar murah ini. Karena harga yang dijual di pasaran 2 liter seharga 37 ribu, kini bisa di dapat dengan harga 28 ribu per dua liter.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Masjid Pilar Peradaban Islam

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban Islam, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kebangkitan intelektual, sosial, dan politik. Masjid-masjid besar seperti Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Qarawiyyin di Maroko telah menjadi saksi bagaimana Islam membangun masyarakat yang berbudaya tinggi, berbasis ilmu pengetahuan, serta penuh nilai-nilai kemanusiaan. Masjid bukan hanya simbol spiritualitas, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial. Lalu, bagaimana masjid di masa kini dapat tetap berperan sebagai pilar peradaban dalam dinamika masyarakat modern?